Friday, November 14, 2014

REVIEW BUKU IV PENGANTAR FILSAFAT ILMU (The Liang Gie) SUMBER FILSAFAT ILMU

REVIEW BUKU IV PENGANTAR FILSAFAT ILMU (The Liang Gie)

SUMBER FILSAFAT ILMU
Sebelum pada hakikat ilmu, terlebih dahulu kita membahas mengenai pengertian ilmu. Istilah ilmu atau science merupakan suatu perkataan yang cukup bermakna ganda, yaitu mengandung lebih daripada satu arti. Menurut cakupannya pertama-tama ilmu merupakan sebuah istilah umum untuk menyebut segenap pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai satu kebulatan. Jadi dalam arti yang pertama ini ilmu mengacu pada ilmu seumumnya (science-general).
Arti yang kedua dari ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari sesuatu pokok soal tertentu. Dalam arti ini ilmu berarti sesuatu cabang ilmu khusus yang lebih terbatas lagi, yakni sebagai pengetahuan sistematis mengenai dunia fisis material (systematic knowledge of the physical or material world).
John Warfield juga menegaskan hal yang sama “Tetapi ilmu juga dipandang sebagai suatu proses. Pandangan proses ini paling bertalian dengan suatu perhatian terhadap penyelidikan, karena penyelidikan adalah suatu bagian besar dari ilmu sebagai suatu proses.”
FISAFAT
          Dari perkembangan filsafat dan ilmu yang telah di uraikan di atas ternyata sejak zaman Yunani Kuno sesungguhnya bukanlah dua bidang tersebut, melainkan ditambah dengan dengan matematika dan logika. Masing-masing memiliki pengetahuan tersendiri dan menempuh arah pertumbuhan yang berbeda.
ILMU
          Pada zaman Yunani Kuno, pengetahuan (episteme) mencakup filsafat dan lmu. Tidak terdapat perbedaan tegas antara keduanya. Tetapi pada zaman Renaissance (abad XIV) sampai abad ke XVI terjadi perkembangan baru. Jadi sejak abad ke XVII, telah ada filsafat alam yang kemudian dikenal dengan ilmu alam saja. Cabang ilmu lainnya dari filsafat tercakup dalam pengertian ilmu modern. James Conant mengatakan bahwa ilmu modern mencapai tahap berjalan dan berbicara pada tahun 1700 dan mulai memasuki taraf kedewasaan pada tahun 1780.
PENGERTIAN FILSAFAT SEPANJANG ZAMAN
          Filsafat berasal dari bahasaYunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segalai lmu pengetahuan
FILSAFAT PHYTAGORAS
          Dalam tradisi Yunani Kuno, orang yang pertama kali memperkenalkan filsfat adalah Phytagoras, seorang ahli matematika. Phytagoras menganggap dirinya “philosophos” (pecinta kearifan). 
FILSAFAT ALAM SEMESTA
          Menurut aliran ini, yang menjadi dasar perubahan atau membentuk alam semesta ini adalah air, api, tanah dan udara. Filsafat diartikan sebagai suatu penelaahan terhadap alam semesta untuk mengetahui unsur pembentuknya.
FILSAFAT SOCRATES
          Socrates banyak mengajarkan kepada khalayak ramai tentang kebajikan dan bahwa kebajikan adalah kebahagiaan. Dalam pemahamannya, filsafat adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap asas-asas dari kehidupan yang adil dan bahagia.
FILSAFAT ARISTOTELES
          Menurut pendapatnya, Sophia merupakan kebajiikan intelektual tertinggi, sedang philosopia merupakan padanan kata dari “episteme” dalam arti satu kumpulan teratur pengetahuan rasionla mengenai suatu suatu objek yang sesuai. Aristoteles, menulis tentang apa yang disebutnya dalam perkataan Yunani prote philosophia (artinya filsafat pertama) sebagai bagian dari episteme itu.
ΓΌ DEFINISI FILSAFAT ILMU DEWASA INI
          Beberapa definisi filsafat dari berbagai tokoh dapat dikutipkan sebagai berikut:
a. Robert Ackermann
        Filsafat adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan erbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian jelasnya bukan suatu ilmu yang bebas dari praktek ilmiah.
b. Lewis White Beck
    Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
c. A. Cornelius Benjamin
    Cabang pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual.
LINGKUPAN FILSAFAT ILMU
          Menurut Peter Angeles, filsafat ilmu mempunyai empat bidang konsentrasi utama;
1) Telaah mengenai berbagai konsep, praanggapan, dan metode ilmu, berikut    analisis, perluasan, dan penyususnannya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat.
2) Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu berikut struktur perlambangannya.
3) Telaah mengenai saling kaitan di antara berbagai ilmu.

4) Telaah mengenai akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan dengan penerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas, hubungan logika dan matematika dengan realitas, entitas teoretis, sumber dan keabsahan pengetahuan, serta sifat dasar kemanusiaan.

0 comments:

Post a Comment