Monday, November 17, 2014

PENGERTIAN KOHESI DAN KOHERENSI


  
           
Hakekat Kohesi dan Koherensi
1.      KOHESI
Ialah keserasian hubungan antar unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana. Kohesi mengacu pada aspek bentuk atau aspek formal bahasa, dan wacana itu terdiri dari kalimat-kalimat.
   Pengertian kohesi menurut beberapa tokoh :
a.       Tarigan (1987 : 96 )
Kohesi atau kepaduan wacana menurut aspek formal bahasa dalam wacana.
b.      Gutwinsky dalam Tarigan (1987 : 97 )
Kohesi atau kepaduan wacana ialah hubungan antar kalimat didalam sebuah wacana, baik dalam strata gramatikal Maupin dalm strata leksikal tertentu.
c.       Halliday dan Hasan dalam Tarigan (1987 : 97 )
Dalam kohesi menggunakan penanda yang dipakai untuk menandai kohesif.
Penanda yang digunakan untuk mencapai kekohesifan wacana ialah sebagai berikut :
1)      Pronomina
Disebut juga kata ganti.dalam bahasa Indonesia kata ganti terdiri
dari :
a.       Kata ganti diri
Dalam bahasa Indonesia meliputi : kulo, aku, kami, kita, engkau, kau, kamu, kalian, anda, ia, dan mereka.
b.      Kata ganti petunjuk
Dalam bahasa Indonesia meliputi : ini, itu, di sana, di situ, di sini, sana, sini, dan ke sana.
c.       Kata ganti penanya
Dalam bahasa Indonesia meliputi : apa, siapa, dimana, dan mana.
d.      Kata ganti penghubung
Dalam bahasa Indonesia meliputi : yang
e.       Kata ganti tak tentu
Dalam bahasa Indonesia meliputi : siapa-siapa, masing-masing, sesuatu.
2)      Substitusi
Merupakan hubungan gramatikal, lebih bersifat hubungan makna dan kata.
Ø  Macam-macam sifat substitusi dalam bahasa Indonesia :
a.nominal
b. verbal
c. klausal
d. campuran
misalnya : satu, sama, seperti, itu, sedemikian rupa, demikian pula, melakukan hal yang sama.
3)      Elipsis
Ialah peniadaan kata yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks luar bahasa.
Ø  Macam-macam ellipsis :
a.       Nominal
b.      Verbal
c.       Klausal
4)      Konjungsi
Digunakan untuk menggunakan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, atau paragraph dengan paragfraf.
Ø  Macam-macam konjungsi dalam bahasa Indonesia :
a.       Konjungsi adversativef : tetapi, namun
b.      Konjungsi kausal           : sebab, karena
c.       Konjungsi koordinatif    : dan, atau, tetapi
d.      Konjungsi korelatif        : entah, baik, maupun
e.       Konjungsi subordinatif   : meskipun, kalau, bahwa
f.       Konjungsi temporal       : sebelum, sesudah
5)      Leksikal
Diperoleh dengan cara memilih kosakata yang serasi, misalnya pengulangan kata yang sama, sinonim, antonym, hiponim, kolokasi, dan ekuivalen.
2.      KOHERENSI
Ialah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan,fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dihubungkan.
Ø  Macam-macam penanda koherensi antara lain :
a.       Penambahan (aditif )
Penandaan koherensi yang bersifat aditf atau berupa penambahan antara lain : dan, juga, selanjutnya, lagi pula, serta.
b.      Rentetan (seri )
Penandaan koherensi yang berupa rentetyan atau seri adalah pertama, kedua,…, berikut, kemudian, selanjutnya, akhirnya.
c.       Keseluruhan ke sebagian
Yaitu pembicaraan atau tulisan yang dimulai dari keseluruhan, baru kemudian beralih atau memperkenalkan bagian-bagiannya.
d.      Kelas ke anggota
Penanda koherensi ialah dengan menyebutkan bagian yang umum menuju ke bagian-bagian lebih khusus.
e.       Penekanan
Frasa yang memberikan penekanan terhadap kalimat sebelumnya ataupun kalimat sesudahnya.
f.       Perbandingan (Komparasi )
Penanda koherensi berupa sama halnya, hal serupa, hal yang sama, seperti.
g.      Pertentangan (Kontras )
Penanda koherensi berupa tetapi, taoi, meskipun, sebaliknya, namun, walaupun, dan namun demikian.
h.      Hasil (Simpulan )
Penanda koherensi ini ialah kata atau frasa yang mengacu pada simpulan.
i.        Contoh (Misal )
Penanda ini berupa umpamanya, misalnya, contohnya.
j.        Kesejajaran (Paralel )
k.      Tempat (Lokasi )
Penanda koherensi ini antara lain : di sini, di sana, di rumah, dll
l.        Waktu (Kala )
Penanda koherensi ini antara lain : mula-mula, sementara itu, tidak lama kemudian, ketika itu.

0 comments:

Post a Comment