Mata adalah sensor tubuh yang mendeteksi cahaya. Bagian-bagian pada organ mata, bekerja sama menghantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf. Meski merupakan orang yang rentan mengalami gangguan, sebenarnya mata terdesain sangat aman dan terlindungi.
Mata terletak dalam cekungan pada tulang tengkorak. Kelopak melindungimata di bagian depan. Bulu mata menangkap banyak partikel, yang bisa masuk ke mata. Secaraotomatis, mata mengedip rata-rata tiap 6 detik, sehingga kotoran di mata tercuci oleh air mata. Sebagai perlindungan lebih jauh, kelopak mata secara otomatis menutup, saat ada benda mendekat kearah mata.
Katarak, sebagai penyakit mata yang banyak menyerang manusia pada usia di atas 65 tahun dengan terlihat dari gejala penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh. Gangguan mata yang banyak terjadi di Indonesia ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain, karena regenerative atau faktor usia, terganggunya metabolism tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan.
Walaupun masih dapat diobati, namun katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Pada awal serangan, penderita katarak merasa gatal-gatal pada mata, air matanya mudah keluar, pada malam hari penglihatan terganggu, dan tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya penderita akan melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita akan kehilangan penglihatannya.
Katarak dibagi memjadi beberapa jenis yaitu:
Mata terletak dalam cekungan pada tulang tengkorak. Kelopak melindungimata di bagian depan. Bulu mata menangkap banyak partikel, yang bisa masuk ke mata. Secaraotomatis, mata mengedip rata-rata tiap 6 detik, sehingga kotoran di mata tercuci oleh air mata. Sebagai perlindungan lebih jauh, kelopak mata secara otomatis menutup, saat ada benda mendekat kearah mata.
Katarak, sebagai penyakit mata yang banyak menyerang manusia pada usia di atas 65 tahun dengan terlihat dari gejala penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh. Gangguan mata yang banyak terjadi di Indonesia ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain, karena regenerative atau faktor usia, terganggunya metabolism tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan.
Walaupun masih dapat diobati, namun katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Pada awal serangan, penderita katarak merasa gatal-gatal pada mata, air matanya mudah keluar, pada malam hari penglihatan terganggu, dan tidak bisa menahan silau sinar matahari atau sinar lampu. Selanjutnya penderita akan melihat selaput seperti awan di depan penglihatannya. Awan yang menutupi lensa mata tersebut akhirnya semakin merapat dan menutup seluruh bagian mata. Bila sudah sampai tahap ini, penderita akan kehilangan penglihatannya.
Katarak dibagi memjadi beberapa jenis yaitu:
- Katarak Senilis (Ketuaan), yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan. Katarak Kongenital, yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3 bulan pertama.
- Katarak Traumatika, yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur, biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama mengenai lensa.
- Katarak Komplikata, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata. Katarak berkembang lambat namun potensial menjadi kebutaan jika tidak segera diobati. Penderita tidak menyadari gejala gangguan katarak, karena prosesnya yang berlangsung berangsur-angsur sampai daya penglihatan baru terasa pengaruhnya setelah katarak ini berkembang sekitar 3-5 tahun. Maka dari itu, penderita biasanya baru menyadari setelah memasuki stadium kritis. Satu-satunya pengobatan adalah melalui pembedahan, yaitu pengambilan lensa keruh.
Penggantian lensa ada dua cara yaitu:
- Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang lebih 10 dioptri.
- Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi, keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan.
Source : info-sehat
0 comments:
Post a Comment