Wednesday, June 27, 2012

Batuk Kronis

Definisi Batuk Kronis

Batuk kronis adalah batuk yang tidak menghilang. Batuk kronis sendirinya bukan penyakit; agaknya ia adalah gejala dari penyakit-penyakit lain. Ia adalah persoalan yang umum dan sebab untuk banyaknya kunjungan-kunjungan ke dokter.

Penyebab-Penyebab Batuk Kronis
Beberapa penyebab-penyebab umum dari batuk kronis termasuk asma, allergic rhinitis, persoalan-persoalan sinus (contohnya infeksi sinus), dan pengaliran balik ke esophagus (esophageal reflux) dari isi-isi lambung. Pada kejadian-kejadian yang jarang, batuk kronis mungkin adalah akibat dari penghisapan dari benda-benda asing kedalam paru-paru (biasanya pada anak-anak). Adalah sangat penting untuk memperoleh x-ray dada jika batuk kronis hadir.

Berikut menyinggung pasien-pasien yang mempunyai x-ray dada yang normal :
  • Merokok sigaret adalah penyebab yang paling umum dari batuk kronis.
  • Asma adalah penyakit dari saluran udara, berakibat pada kesulitan bernapas atau mencuit-cuit yang seringkali dikarakteristikan oleh tes-tes pernapasan yang abnormal. Beberapa penderita-penderita asma mempunyai batuk kronis sebagai gejala mereka satu-satunya. Mereka mungkin bahkan mempunyai tes-tes fungsi paru yang normal. Ini serigkali dirujuk sebagai asma varian-batuk. Gejala-gejala asma dapat diperburuk oleh udara dingin, paparan pada pollutants (pengotor-pengotor) udara atau serbuk sari (pollen), asap, atau minyak-minyak wangi.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) merujuk pada reflux, atau pengaliran balik, dari asam lambung dan isi-isi lain kedalam esophagus. Jika asam lambung bergerak balik naik ke esophagus, refleks-refleks berakibat pada spasme dari saluran-saluran udara yang dapat menyebabkan sesak napas dan batuk. Pada beberapa kejadian-kejadian, reflux (pengaliran balik) dapat menjadi begitu parah sehingga bahan-bahan dapat terhisap kedalam paru-paru dan menyebabkan gejala-gejala yang serupa serta kerusakan pada jaringan paru. Pada beberapa individual-individual, tidak ada rasa terbakar di dada (heartburn) dirasakan dan satu-satunya gejala mereka mungkin adalah batuk.
  • Persoalan-persoalan sinus dan tetesan postnasal dapat menyebabkan batuk kronis. Kondisi ini dapat menjadi sulit untuk dideteksi. Adakalanya CT scan dari sinus-sinus adalah perlu untuk diagnosis. Pasien-pasien seringkali mengeluh "perasaan gatal di tenggorokan mereka" dan membersihkan tenggorokan yang sering.
  • Infeksi-infeksi seperti bronchitis atau pneumonia dapat menyebabkan batuk. Infeksi-infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Infeksi-infeksi virus tidak merespon pada antibiotik-antibiotik. Pada pasien-pasien dengan asma, infeksi-infeksi virus pernapasan bagian atas seringkali berakibat pada batuk yang berkepanjangan bahkan setelah infeksinya telah hilang.
  • Obat-obat tertentu, khususnya ace inhibitors [enalapril (Vasotec), captopril (Capoten) dll.] yang digunakan dalam merawat tekanan darah tinggi, dapat menyebakan batuk kronis.
  • Penyebab-penyebab yang kurang umum dapat juga termasuk tumor-tumor, sarcoidosis atau penyakit paru lain.
Jika batuk kronis berlangsung lama pasien harus dievaluasi oleh dokternya. Adalah penting untuk menyampingkan; asma, tetesan postnasal, esophageal reflux, efek sampingan obat, penyakit paru interstitial, atau infeksi-infeksi tidak umum lainnya.

Merawat Batuk Kronis
Perawatan batuk ditentukan oleh penyebabnya. Bagaimanapun, pasien-pasien mungkin memperoleh pembebasan simptomatik dari obat-obat batuk bebas resep yang mengandung guaifenesin dan/atau dextromethorphan, minum air yang banyak, menghirup uap panas, dan menggunakan obat batuk yang berupa tablet (lozenges). Pada kasus-kasus yang parah dokter mungkin meresepkan codeine, yang adalah penekan batuk yang efektif.
  • Asma: Bronchodilators yang dihirup dan steroid-steroid yang dihirup diberikan untuk mengurangi peradangan dari saluran-saluran udara. Pada beberapa kasus-kasus, steroid-steroid oral jangka pendek diresepkan.
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD): Perawatan termasuk menghindari makanan-makanan yang meningkatkan reflux (aliran balik), menghindari makan-makan sebelum berbaring, menaikan kepala ketika tidur, dan meminum obat-obat seperti famotidine (Pepcid), cimetidine (Tagamet), atau ranitidine (Zantac) untuk mengurangi keasaman lambung.
  • Persoalan-persoalan sinus dan tetesan postnasal: Penggunaan decongestants seperti pseudoephedrine (Sudafed) atau antihistamines seperti diphenhydramine (Benadryl) mungkin memperbaiki gejala-gejala dari tetesan postnasal. Steroid-steroid hidung yang dihirup adalah sangat efektif dalam merawat allergic rhinitis (demam karena alergi jerami atau hay fever), penyebab yang umum dari batuk. Sebagai tambahan, inhaler-inhaler hidung lain seperti ipratropium bromide (Atrovent) dapat membebaskan tetesan postnasal. Antibiotik-antibiotik mungkin diresepkan jika penyebab yang ditentukan adalah sinusitis.
  • Infeksi-infeksi: Pneumonia bakteri dan bronchitis secara khas dirawat dengan antibiotik-antibiotik seperti cephalosporins dan azithromycin (Zithromax). Jika pneumonia dekat pada dinding dada perdangan dari permukaan paru dapat menyebabkan nyeri, dikenal sebagai pleurisy dan analgesics dapat bermanfaat. Penekan-penekan batuk digunakan dengan hati-hati dalam situasi-situasi ini karena membersihkan paru dari lendir yang terinfeksi dengan membatuk membantu membersihkan infeksi.Kebanyakan bronchitis pada kaum dewasa adalah dari infeksi virus; oleh karenanya, perawatan hampir sama dengan yang dari selesma umum termasuk istirahat, cairan-cairan, analgesics, dan pembasahan. Beberapa orang-orang menemukan obat-obat batuk expectorant yang mengandung guaifenesin bermanfaat dalam mengurangi ketidaknyamanan mereka. Adakalanya adalah sulit untuk membedakan bronchitis virus dari bronchitis bakteri, dan antibiotik-antibiotik diresepkan. Pada beberapa kasus-kasus, asmatik-asmatik dapat menghasilkan lendir yang hijau yang terlihat terinfeksi. Dokter anda dapat memeriksakan lendir untuk menentukan apakah infeksi hadir.
  • Obat-obat: Pasien-pasien yang meminum obat-obat tekanan darah yang disebut ace inhibitors (angiotensin converting enzyme) [contohnya, enalapril (Vasotec), captopril (Capoten), lisinopril (Zestril, Prinivil), dll.] harus berbicara pada dokter mereka tentang mengubah obat-obat. Mereka harus tidak menghentikan obat-obat mereka atas kehendak mereka karena kenaikan yang menyolok sekali dapat berakibat dari penghentian. Generasi yang lebih baru dari ace inhibitor seperti obat-obat yang disebut ARB's (Angiotensin receptor blockers), [contohnya, valsartan (Diovan), losartan (Cozaar), dll.] dapat menjadi alternatif-alternatif yang mempunyai potensial yang lebih sedikit untuk menyebabkan batuk yang kronis. Ada rombongan besar dari obat-obat lain yang tersedia untuk mengendalikan tekanan darah.
Mencegah Batuk Kronis
  • Jangan merokok, karena merokok adalah penyebab yang paling umum dari batuk kronis.
  • Bicara pada dokter anda tentang mengendalikan asma, hidung yang meler (postnasal drip), atau GERD anda untuk menghindari gejala-gejala batuk.
  • Jaga jarak dari orang-orang lain yang diketahui sakit bronchitis atau pneumonia.
  • Makan buah. Penelitian menyarankan bahwa diet-diet yang tinggi dalam serat buah dan flavonoids mungkin mencegah batuk produktif yang kronis.

Source : totalkesehatananda

0 comments:

Post a Comment