Wednesday, August 29, 2012

Ditemukan Planet Asing yang Bisa Dihuni

WASHINGTON - untuk pertama kalinya para Astronom menemukan sebuah planet di luar tata susya kita yang memiliki temperatur seperti Bumi dan sepertinya bisa di huni.
Temuan ini di lukiskan sebagai langkah besar dalam usaha pencarian "kehidupan asing di jagat raya."

Planet yang di temukan tersebut memilik ukuran yang tepat, diduga mempunyai air dalam bentuk yang cair, dan secara terminologi galaktik berada relatif dekat yakni 190 trilyun kilometer. Namun bintang yang di kelilinginya berupa "bintang kerdil merah" atau red dwarf yang jauh lebih kecil, lebih redup, dan lebih dingin di banding dengan Matahari kita.
Planet itu di temukan menggunakan teleskop European Southern Observatory di La Silla, Chilli, yang memiliki instrumen khusus untuk memecah cahaya guna menemukan objek dalam panjang gelombang berbeda-beda. Dengan cara itulah, di temukan planet yang mengelilingi bintang merah kerdil, Gliese 581.
Red dwarf adalah bintang kecil yang berenergi rendah yang memancarkan cahaya merah redup. Sampai beberapa tahun lalu, para Astronom tidak menganggap bintang-bintang seperti itu bisa menjadi tempat tinggal planet-planet yang memiliki kehidupan.

Penemuan planet baru yang kemudian di namai 581 C ini memicu penelitian lebih jauh terhadap planet-planet yang mengelilingi bintang redup serupa. Planet di ketahui, 80 persen bintang yang berada di dekat Bumi adalah red dwarf.
Planet baru ini sekitar lima kali lebih berat di banding dengan Bumi. Para penemunya belum yakin apakah permukaannya berbatu seperti Bumi atau berupa es beku dengan air di permukaannya.
Bila 581 C ternyata memang planet batu, maka diameternya di perkirakan sekitar 1,5 kali lebih besar dari Bumi. Namun bila ia ternyata planet es, maka ukurannya mungkin lebih besar lagi.
Berdasarkan teori, 581 C seharusnya memiliki atmosfer, meski zat apa yang ada di atmosfernya masih misterius. Dan bila atmosfer itu terlalu tebal, maka di hawatirkan permukaan planet itu akan terlalu panas. Namun para Astronom yakin suhu rata-rata di sana antara 32 hingga 104 derajat.
Tentu saja masih banyak hal yang harus di teliti sebelum bisa dipastikan apakah planet tersebut bisa mendukung kehidupan atau tidak. Perlu di catat bahwa syarat-syarat planet yang bisa mendukung kehidupan menurut para peneliti adalah mempunyai ukuran yang relatif serupa dengan Bumi, dan memiliki temperatur yang memungkinkan adanya air dalam bentuk cair. Dengan syarat tersebut, sebenarnya plnet Mars termasuk kategori yang bisa mendukung kehidupan. Meski begitu, ini adalah kali pertama ditemukan planet diluar tata surya yang masuk dalam standar di atas.

"Ini adalah langkah signifikan dalam langkah usaha menemukan kehidupan lain di jagat raya," kata Astronom Universitas Jenewa, Michel Mayor, salah satu dari 11 peneliti di Eropa yang menemukan planet tersebut.
"Sungguh suatu penemuan yang menyenangkan, dan kami masih memiliki banyak pertanyaan tentangnya."
Sampai saat ini, seluruh 220 planet yang di temukan di luar tata surya kita memiliki masalah "Goldiloks". Mereka terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu besar dan berupa planet gas, seperti Jupiter. Nah, planet baru ini sepertinya sangat cocok dengan definisi planet yang bisa di huni, setidaknya begitu yang di perkirakan para peneliti.

0 comments:

Post a Comment