Wednesday, October 31, 2012

DAFTAR KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TIMUR


Provinsi Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 8 kota. Ibu kotanya adalah Surabaya. Berikut adalah daftar kabupaten dan kota di Jawa Timur, beserta ibu kota kabupaten.
East Java province.png
No.Kabupaten/KotaIbu kota
1Kabupaten BangkalanBangkalan
2Kabupaten BanyuwangiBanyuwangi
3Kabupaten BlitarKanigoro [1]
4Kabupaten BojonegoroBojonegoro
5Kabupaten BondowosoBondowoso
6Kabupaten GresikGresik
7Kabupaten JemberJember
8Kabupaten JombangJombang
9Kabupaten KediriKediri [2]
10Kabupaten LamonganLamongan
11Kabupaten LumajangLumajang
12Kabupaten MadiunMadiun [3]
13Kabupaten MagetanMagetan
14Kabupaten MalangKepanjen[4]
15Kabupaten MojokertoMojokerto[5]
16Kabupaten NganjukNganjuk
17Kabupaten NgawiNgawi
18Kabupaten PacitanPacitan
19Kabupaten PamekasanPamekasan
20Kabupaten PasuruanPasuruan
21Kabupaten PonorogoPonorogo
22Kabupaten ProbolinggoKraksaan[6]
23Kabupaten SampangSampang
24Kabupaten SidoarjoSidoarjo
25Kabupaten SitubondoSitubondo[7]
26Kabupaten SumenepSumenep
27Kabupaten TrenggalekTrenggalek
28Kabupaten TubanTuban
29Kabupaten TulungagungTulungagung
30Kota Batu[8]-
31Kota Blitar-
32Kota Kediri-
33Kota Madiun-
34Kota Malang-
35Kota Mojokerto-
36Kota Pasuruan-
37Kota Probolinggo-
38Kota Surabaya-

Waspada Terhadap Keringat Berlebih Pada Telapak Tangan & Kaki

Waspada Terhadap Keringat Berlebih Pada Telapak Tangan & Kaki

Waspada Terhadap Keringat Berlebih Pada Telapak Tangan & Kaki
Menurut para ahli, Keringat berlebih pada telapak tangan dan kaki disebabkan aktivitas kelenjar keringat di daerah tersebut yang dipengaruhi oleh sistim saraf simpatis. Hal ini bukan saja disebabkan oleh gejala menderita penyakit tertentu tetapi juga bisa karena gejala penyakit hipertiroid /hipertiroidism (kelenjar gondok membesar). hipertiroid yaitu suatu keadaan akibat peningkatan kadar hormon tiroid bebas dalam darah. Maka harus diwaspadai dari gejala keringat yang keluar berlebih pada telapak tangan dan telapak kaki adalah penyakit hipertiroid.

Gejala penyakit hipertiroid selain gejala keringat berlebih pada telapak tangan dan telapak kaki juga ada tanda-tanda lain. tanda tanda itu yaitu : tremor halus/gemetaran, suara parau (serah-serak basah kayak biduan), sering lapar, eksopthalmus (bola mata besar dan menonjol), rasa gerah/panas di dalam badan , dan badan bertambah kurus.

Selain hipertiroid (kelenjar gondok membesar), beberapa hal yang dapat menimbulkan keringat termasuk pada daerah telapak tangan yaitu hiperhidrosis, demam infeksi, cemas/stress, takut, emosi, penyakit TBC, penggunaan obat-obat (kanker, AIDS, miastenia gravis, narkotik), udara panas,menopause, kanker, kegemukan, gangguan pada jantung atau lambung, kerusakan syaraf akibat penyakit diabetes atau trauma saraf spinal,gangguan penyerapan air oleh ginjal, dan putus obat.

Keringat berlebih merupakan salah satu tanda pada penderita yang mengalami serangan jantung (heart attack) tetapi tanda ini tidak khas. Telapak tangan yang berkeringat berlebih menunjukan tanda seseorang mengalami gangguan pada selaput jantung, paru-paru, sesak napas, dan stress. oleh karena itu bagi yang mengalami telapak tangan dan kaki berkeringat berlebih wajib waspada dan mengenali tanda-tanda penyakit yang menyerang kita. jika ada tanda tersebut sangat baik cek laboratorium dan berkunsultasi pada dokter spesialis.
Berikut ini solusi terbaik yang bisa anda lakukan:
  1. Gunakan medicated powder atau bedak tabur yang disimpan dalam wadah kecil di saku atau tas. Tapi, Anda harus menggunakannya sedikit demi sedikit karena bisa menggumpal di tangan dan bisa membuat masalah menjadi lebih buruk.
  2. Membawa sapu tangan di saku akan memudahkan untuk mengeringkan keringat di telapak tangan. Hal lain yang bisa Anda gunakan adalah produk antiperspirant untuk tangan dan kaki. Produk ini akan menjaga tangan dan kaki tetap kering.
    Banyak atlet yang menggunakan produk yang disebut Tite-Grip untuk menjaga tangan mereka tetap kering saat bermain bowling, golf, tenis, angkat besi, dan olahraga lainnya yang memerlukan telapak tangan tetap kering.
  3. Jika penyebabnya karena kita stres, maka kita atasi stres itu terlebih dahulu. Menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya kembali secara perlahan, akan membantu mengurangi stres. Atau juga dapat dilakukan dengan mendengarkan musik-musik lembut. Sedangkan untuk meminimalkan keringat di telapak tangan ini, kita dapat mencuci tangan kemudian diberi bedak bayi, banyak minum air putih, tidak merokok, minum madu dengan cara mencampurkan dua sendok madu yang dicampur dengan setengah gelas air hangat lalu diminum saat pagi dan malam, serta kurangi minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh. Lakukanlah secara rutin, karena cara-cara ini akan mengurangi produksi keringat di telapak tangan Anda. Cara ini juga dilakukan untuk mencegah dehidrasi.
  4. Hindari mengkonsumsi makanan pedas. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam makanan pedas dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat sehingga otak bereaksi cepat dan mengeluarkan keringat berlebih. Karena itu hindari asupan jenis makanan ini, jika tak ingin tubuh berkeringat dan menimbulkan bau tak sedap.
  5. Diet yang tepat disertai dengan olahraga di yakini dapat mengurangi keringat berlebih. Umumnya mereka yang mengalami obesitas cenderung mudah berkeringat dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal. Asupan makanan yang berlebih ditengarai sebagai pemicunya. Makanan tersebut sulit dicerna sehingga metabolisme tubuh bekerja lebih keras dan suhu tubuh pun memanas. Mulailah mengganti menu makanan tidak sehat Anda dengan berbagai jenis sayur-mayur dan buah- buahan, agar tubuh mudah mencernannya
  6. Minuman berenergi dan kopi dapat menyebabkan masalah keringat. Bahkan kedua jenis minuman ini diyakini dapat mempercepat laju sistem saraf, yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan suhu tubuh. Oleh karena itu disarankan sebaiknya Anda mengurangi jumlah asupan kopi, maksmial 2 kali dalam sehari. Mengkonsumsi buah anggur adalah metode herbal yang patut dicoba untuk mengurangi pengeluaran keringat. Buah anggur diklaim memiliki kemampuan untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Jus anggur sama baiknya dengan jus tomat yang berfungsi untuk menghilangkan keringat secara alami.
Semoga bermanfaat, dan lekas sembuh ya.. :)

Arti Dan Hakikat Kebudayaan

Arti Dan Hakikat Kebudayaan


Bab I
Pendahuluan
Budaya menurut bahasa ialah buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Dalam Islam, istilah budaya disebut dengan adab. Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya. Adab-adab Islami ini meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Tuntunannya turun langsung dari Allah melalui wahyu kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai teladan terbaik dalam hal etika dan adab ini.
Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama.
Islam membiarkan beberapa adat kebiasaan manusia yang tidak bertentangan dengan syariat dan adab-adab Islam atau sejalan dengannya. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menghapus seluruh adat dan budaya masyarakat Arab yang ada sebelum datangnya Islam. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang budaya-budaya yang mengandung unsur syirik, seperti pemujaan terhadap leluhur dan nenek moyang, dan budaya-budaya yang bertentangan dengan adab-adab Islami.
Jadi, selama adat dan budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, silakan melakukannya. Namun jika bertentangan dengan ajaran Islam, seperti memamerkan aurat pada sebagian pakaian adat daerah, atau budaya itu berbau syirik atau memiliki asal-usul ritual syirik dan pemujaan atau penyembahan kepada dewa-dewa atau tuhan-tuhan selain Allah, maka budaya seperti itu hukumnya haram.
  
Bab II

Arti dan Hakikat Kebudayaan
Budaya menurut bahasa ialah buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
budaya “ adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat. Ahli sosiologi mengartikan kebudayaan dengan keseluruhan kecakapan ( adat, akhlak, kesenian , ilmu dll). Sedang ahli sejarah mengartikan kebudaaan sebagai warisan atau tradisi. Bahkan ahli Antropogi melihat kebudayaan sebagai tata hidup, way of life, dan kelakuan. Definisi-definisi tersebut menunjukkan bahwa jangkauan kebudayaan sangatlah luas.
Untuk memudahkan pembahasan, Ernst Cassirer membaginya menjadi lima aspek :
1.      Kehidupan Spritual
Aspek kehidupan Spritual, mencakup kebudayaan fisik, seperti sarana ( candi, patung nenek moyang, arsitektur) , peralatan ( pakaian, makanan, alat-alat upacara). Juga mencakup sistem sosial, seperti upacara-upacara ( kelahiran, pernikahan, kematian )
2.      Bahasa dan Kesustraan
Adapun aspek bahasa dan kesusteraan mencakup bahasa daerah, pantun, syair, novel-novel.
3.      Kesenian
Aspek seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu ; visual arts dan performing arts, yang mencakup ; seni rupa (melukis), seni pertunjukan (tari, musik,) Seni Teater (wayang) Seni Arsitektur (rumah,bangunan , perahu).
4.      Sejarah
5.      Ilmu Pengetahuan
Aspek ilmu pengetahuan meliputi scince (ilmu-ilmu eksakta) dan humanities (sastra, filsafat kebudayaan dan sejarah).
Dalam Islam, istilah budaya disebut dengan adab. Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya. Adab-adab Islami ini meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Tuntunannya turun langsung dari Allah melalui wahyu kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai teladan terbaik dalam hal etika dan adab ini.

Bab III

Hubungan Islam dan Budaya
Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya “Filsafat Kebudayaan” menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan. Hal itu, karena para ahli Antropologi mengatakan bahwa manusia mempunyai akal-pikiran dan mempunyai sistem pengetahuan yang digunakan untuk menafsirkan berbagai gejala serta simbol-simbol agama. Pemahaman manusia sangat terbatas dan tidak mampu mencapai hakekat dari ayat-ayat dalam kitab suci masing- masing agama. Mereka hanya dapat menafsirkan ayat-ayat suci tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada.
Di sinilah, bahwa agama telah menjadi hasil kebudayaan manusia. Berbagai tingkah laku keagamaan, masih menurut ahli antropogi,bukanlah diatur oleh ayat- ayat dari kitab suci, melainkan oleh interpretasi mereka terhadap ayat-ayat suci tersebut.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa para ahli kebudayaan mempunyai pendapat yang berbeda di dalam memandang hubungan antara agama dan kebudayaan. Kelompok pertama menganggap bahwa Agama merupakan sumber kebudayaaan atau dengan kata lain bahwa kebudayaan merupakan bentuk nyata dari agama itu sendiri. Pendapat ini diwakili oleh Hegel. Kelompok kedua, yang di wakili oleh Pater Jan Bakker, menganggap bahwa kebudayaan tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama. Dan kelompok ketiga, yeng menganggap bahwa agama merupakan bagian dari kebudayaan itu sendiri.
Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Qs As Sajdah 7-9 :
7.  Yang membuat segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.
8.  Kemudian dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
9.  Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Selain menciptakan manusia, Allah swt juga menciptakan makhluk yang bernama Malaikat, yang hanya mampu mengerjakan perbuatan baik saja, karena diciptakan dari unsur cahaya. Dan juga menciptakan Syetan atau Iblis yang hanya bisa berbuat jahat , karena diciptkan dari api. Sedangkan manusia, sebagaimana tersebut di atas, merupakan gabungan dari unsur dua makhluk tersebut.
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa manusia ini mempunyai dua pembisik ; pembisik dari malaikat , sebagai aplikasi dari unsur ruh yang ditiupkan Allah, dan pembisik dari syetan, sebagai aplikasi dari unsur tanah. Kedua unsur yang terdapat dalam tubuh manusia tersebut, saling bertentangan dan tarik menarik. Ketika manusia melakukan kebajikan dan perbuatan baik, maka unsur malaikatlah yang menang, sebaliknya ketika manusia berbuat asusila, bermaksiat dan membuat kerusakan di muka bumi ini, maka unsur syetanlah yang menang. Oleh karena itu, selain memberikan bekal, kemauan dan kemampuan yang berupa pendengaran, penglihatan dan hati, Allah juga memberikan petunjuk dan pedoman, agar manusia mampu menggunakan kenikmatan tersebut untuk beribadat dan berbuat baik di muka bumi ini.
Allah telah memberikan kepada manusia sebuah kemampuan dan kebebasan untuk berkarya, berpikir dan menciptakan suatu kebudayaan. Di sini, Islam mengakui bahwa budaya merupakan hasil karya manusia. Sedang agama adalah pemberian Allah untuk kemaslahatan manusia itu sendiri. Yaitu suatu pemberian Allah kepada manusia untuk mengarahkan dan membimbing karya-karya manusia agar bermanfaat, berkemajuan, mempunyai nilai positif dan mengangkat harkat manusia. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu beramal dan berkarya, untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia. Dengan demikian, Islam telah berperan sebagai pendorong manusia untuk “ berbudaya “. Dan dalam satu waktu Islamlah yang meletakkan kaidah, norma dan pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama. Teori seperti ini, nampaknya lebih dekat dengan apa yang dinyatakan Hegel di atas.

Bab IV
Pandangan Islam terhadap Kebudayaan
Islam, sebagaimana telah diterangkan di atas, datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan seimbang. Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya, sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta mempertinggi derajat kemanusiaan.
Islam telah membagi budaya menjadi tiga macam :
1.      Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam.
Dalam kaidah fiqh disebutkan : “ al adatu muhakkamatun “ artinya bahwa adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, yang merupakan bagian dari budaya manusia, mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum. Tetapi yang perlu dicatat, bahwa kaidah tersebut hanya berlaku pada hal-hal yang belum ada ketentuannya dalam syareat, seperti ; kadar besar kecilnya mahar dalam pernikahan, di dalam masyarakat Aceh, umpamanya, keluarga wanita biasanya, menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100 gram emas. Dalam Islam budaya itu syah-syah saja, karena Islam tidak menentukan besar kecilnya mahar yang harus diberikan kepada wanita. Menentukan bentuk bangunan Masjid, dibolehkan memakai arsitektur Persia, ataupun arsitektur Jawa yang berbentuk Joglo.
Untuk hal-hal yang sudah ditetapkan ketentuan dan kreterianya di dalam Islam, maka adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat tidak boleh dijadikan standar hukum. Sebagai contoh adalah apa yang di tulis oleh Ahmad Baaso dalam sebuah harian yang menyatakan bahwa menikah antar agama adalah dibolehkan dalam Islam dengan dalil “ al adatu muhakkamatun “ karena nikah antar agama sudah menjadi budaya suatu masyarakat, maka dibolehkan dengan dasar kaidah di atas. Pernyataan seperti itu tidak benar, karena Islam telah menetapkan bahwa seorang wanita muslimah tidak diperkenankan menikah dengan seorang kafir.
2.      Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan Islam
Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan Islam , kemudian di “ rekonstruksi” sehingga menjadi Islami.Contoh yang paling jelas, adalah tradisi Jahiliyah yang melakukan ibadah haji dengan cara-cara yang bertentangan dengan ajaran Islam , seperti lafadh “ talbiyah “ yang sarat dengan kesyirikan, thowaf di Ka’bah dengan telanjang. Islam datang untuk meronstruksi budaya tersebut, menjadi bentuk “ Ibadah” yang telah ditetapkan aturan-aturannya. Contoh lain adalah kebudayaan Arab untuk melantukan syair-syair Jahiliyah. Oleh Islam kebudayaan tersebut tetap dipertahankan, tetapi direkonstruksi isinya agar sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam
Seperti, budaya “ ngaben “ yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Yaitu upacara pembakaran mayat yang diselenggarakan dalam suasana yang meriah dan gegap gempita, dan secara besar-besaran. Ini dilakukan sebagai bentuk penyempurnaan bagi orang yang meninggal supaya kembali kepada penciptanya. Upacara semacam ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat Kalimantan Tengah dengan budaya “tiwah“ , sebuah upacara pembakaran mayat. Bedanya, dalam “ tiwah” ini dilakukan pemakaman jenazah yang berbentuk perahu lesung lebih dahulu. Kemudian kalau sudah tiba masanya, jenazah tersebut akan digali lagi untuk dibakar. Upacara ini berlangsung sampai seminggu atau lebih. Pihak penyelenggara harus menyediakan makanan dan minuman dalam jumlah yang besar , karena disaksikan oleh para penduduk dari desa-desa dalam daerah yang luas. Di daerah Toraja, untuk memakamkan orang yan meninggal, juga memerlukan biaya yang besar. Biaya tersebut digunakan untuk untuk mengadakan hewan kurban yang berupa kerbau. Lain lagi yang dilakukan oleh masyarakat Cilacap, Jawa tengah. Mereka mempunyai budaya “ Tumpeng Rosulan “, yaitu berupa makanan yang dipersembahkan kepada Rosul Allah dan tumpeng lain yang dipersembahkan kepada Nyai Roro Kidul yang menurut masyarakat setempat merupakan penguasa Lautan selatan ( Samudra Hindia ).
Hal-hal di atas merupakan sebagian contoh kebudayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam, sehingga umat Islam tidak dibolehkan mengikutinya. Islam melarangnya, karena kebudayaan seperti itu merupakan kebudayaan yang tidak mengarah kepada kemajuan adab, dan persatuan, serta tidak mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia, sebaliknya justru merupakan kebudayaan yang menurunkan derajat kemanusiaan. Karena mengandung ajaran yang menghambur-hamburkan harta untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan menghinakan manusia yang sudah meninggal dunia. [1]
Islam membiarkan beberapa adat kebiasaan manusia yang tidak bertentangan dengan syariat dan adab-adab Islam atau sejalan dengannya. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menghapus seluruh adat dan budaya masyarakat Arab yang ada sebelum datangnya Islam. Akan tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang budaya-budaya yang mengandung unsur syirik, seperti pemujaan terhadap leluhur dan nenek moyang, dan budaya-budaya yang bertentangan dengan adab-adab Islami.
Jadi, selama adat dan budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, silakan melakukannya. Namun jika bertentangan dengan ajaran Islam, seperti memamerkan aurat pada sebagian pakaian adat daerah, atau budaya itu berbau syirik atau memiliki asal-usul ritual syirik dan pemujaan atau penyembahan kepada dewa-dewa atau tuhan-tuhan selain Allah, maka budaya seperti itu hukumnya haram.[2]


























[1] Ahmad Zain An Najah, MA . Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Al Azhar, Fak. Studi Islam.
[2] Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 10/Tahun XI/1428H/2008. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016

Monday, October 29, 2012

PUSAKA LELUHUR

Kita kembali pada penghormatan leluhur dan elmu leluhur karena
leluhur kita itu toto, titi, gemi, nastiti, ati-ati.
Kita harus menghormati leluhur walaupun berbeda agama dan tidak benar
kalau leluhur kita menganut Animisme.
Saat ini kita harus kembali kepada Pusaka Leluhur dimana pusaka
leluhur ada 2 macam :

1. Wujud : Tosan aji.
2. Tidak Wujud : Ajaran.

Meremehkan pusaka berarti meremehkan leluhur kita karena pusaka
dibuat oleh beliau-beliau. Pusaka membuka rahasia-rahasia alam.
Keris jumlahnya banyak sekali karena sesuai dengan rahasia alam
dengan frekwensi-frekwensinya.
Leluhur membuat keris dengan frekwensi-frekwensi umum sesuai dengan
yang dibutuh-kan untuk menaikkan derajadnya.
Kitab-kitab suci harus dijabarkan untuk mendapatkan apa yang tersirat
demikian juga pusaka harus dijabarkan.

Zat-zat di dalam tubuh yang dapat diolah oleh pusaka :
- Astral Magnetisme.
- Kriya Sakti.
- Kundalini.
- Rahsa.
- Roh.
- Bayu.

Ketinggian bangunan bisa mempengaruhi seseorang untuk dapat terolah.
Antara manusia dengan keris terjadi hubungan tarik-menarik :
- Mula-mula tingkat daya pada manusia ada di bawah daya keris.
- Daya pada manusia ditarik / diangkat oleh daya keris.
Manusia dalam keadaan diolah oleh keris.
- Daya pada manusia setingkat dengan daya keris.
Manusia sudah menyatu dengan keris.
- Daya pada manusia berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dari
daya keris.
- Daya pada keris ditarik / diangkat naik bersama-sama dengan daya
pada manusia ke udara.
Daya keris diudarakan oleh manusia.

Sebaiknya supaya tidak mempunyai ambisi di dalam memiliki pusaka.
Pusaka (dan juga batu) dayanya cocok-cocokan dengan seseorang.
Hal semacam ini termasuk dalam Cakra Manggilingan.
Kalau dulu pusaka itu miliknya / buatan leluhurnya / milik leluhurnya
maka sekarang akan menjadi miliknya lagi.
Orang lain mencari (ingin mendapatkan) pusaka itu tidak mendapatkan,
tetapi orang ini tidak mencari malah mendapatkan pusaka itu.
Jika ada pusaka di dalam keluarga maka harus dikuasai benar dan
dipesankan kepada keturunan bahwa nantinya akan mengalami hal-hal
yang tidak wajar supaya keturunan nantinya tidak menjadi bingung dan
tidak tahu harus bertanya kemana.

Jika seorang diberi pusaka pertama kali biasanya pusaka akan diganti-
ganti,sampai pada suatu saat pusaka yang diberikan adalah pusaka
tetap artinya dia sudah kuat oleh daya pusaka tersebut yang isinya
semua daya-daya dari pusaka-pusaka sebelumnya ada pada pusaka yang
ampuh tersebut.

Pusaka yang sudah menyatu atau manunggal dengan badan halus manusia,
maka pusaka itu apabila hilang akan dapat kembali lagi bersamaan
dengan pijaran sinar di dekat jantung. Dan jika orang tersebut
meninggal dunia maka bersamaan dengan itu ujung pusaka tersebut lepas
menembus rangkanya. Orang yang sudah manunggal dengan pusaka biasanya
hanya mempunyai satu pusaka itu saja.
Jika suatu pusaka sudah menyatu dengan sesorang maka daya pusaka itu
sudah ada di badan orang tersebut (sudah terolah sehingga mempunyai
daya pusaka tersebut), tanpa adanya pusaka tersebut maka badan orang
tersebut bisa memancarkan daya seperti daya pusaka tersebut.

Di dalam menghunus pusaka hendaknya harus terhunus seluruhnya, jika
seandainya terbuka hanya setengah lalu dimasukkan kembali maka
apabila kita membatin / berjanji akan tertulis seperti apa yang telah
ditetapkan.

Bila sedang menghunus pusaka dan gerak dari pusaka tersebut mengarah
kebawah itu tandanya adalah putusan sesuai dengan apa yang dimohon.

Memandikan Pusaka :
Dengan campuran : air nanas (2) dan air kelapa (1). Setelah karat
bersih lalu dibersihkan dengan air kemudian diangin-anginkan
(dikeringkan tanpa dilap dan jangan terkena sinar matahari langsung),
terakhir setelah kering diberi minyak wangi melati atau apa saja
(mawar, cempaka, dll).
Waktu yang baik untu pembersihan pusaka: Boleh pada bulan Suro atau
bulan Maulud, didalam bulan Suro sebaiknya setelah hari ke sepuluh
karena dari tanggal 1 sampai tanggal 10 Suro, pusaka Keraton Yogya
dan Solo sedang dimandikan dan dikhawatirkan terjadi benturan daya.

Pengolahan pusaka : 1 set.
* Bagian kiri (cakra X) :
- Getaran masuk dari sebelah kiri badan.
- Menerima kuliah.
- Ilmunya Syeh Maulana Magribhi.
* Bagian kanan (cakra XI) :
- Getaran masuk dari sebelah kanan badan.
- Wisuda tapi belum skop luas.
- Ilmunya Syeh Abdul Kadir Jaelani.
* Bagian tengah (cakra VII) :
- Getaran masuk dari bagian tengah badan.
- Sudah bisa mengobati dan mendayagunakan daya dari alam/jagad.
- Ilmunya Syeh Jumadil Qubro. Jumadil Qubro = Jumbuh Karo
Adiling Jagad = Ketemu dengan adilnya jagad. Qubro = Jagad.

Arti dari pada angka (daya yang berlaku dan luk pada pusaka) :
1 = Manusia.
2 = Manunggaling Kawulo Gusti.
3 = Allah, Muhammad, Rasullullah = Bapa, Putera, Roh Kudus.
= Sang Hyang Nur Cahyo, Pikulun Podo Wenang, Ismoyo
(Jinangkungan).
4 = Nafsu-nafsu manusia.
5 = Utusan (Honocoroko).
6 = Nentoake (Menentukan / Menetapkan).
7 = Pitulungan (Pertolongan).
8 = Turunnya Mahkuto Romo.
9 = Wali Songo (Ilmu Tuhan).
0 = Makrifatullah.
10 = Manusia yang mendekatkan diri ke Tuhan (Tuhan Sendiri).
11 = Manusia dengan Tuhannya (Dhat / Atom Allah).
12 = Apostle (Pengikut / Murid Kristus).

Contoh :
Luk 25 artinya : 2 = Manunggaling Kawulo Gusti, 5 = Utusan.
Jadi luk 25 artinya manunggaling kawulo gusti, dhat diolah agar
menjadi utusan

Arti angka pada badan manusia (bagian yang mengalami pengolahan) :
1 = Daerah Sex.?
2 = Pusar.?
3 = Solar Plexus.?
4 = Ulu Hati.?
5 = Bahu Kiri Kanan.?
6 = Punuk.?
7 = Leher.?
8 = Kepala.
9 = Jantung.

Contoh :
Wahyu Makuto Romo kodenya angka 8, 8 = angka kepala.
Jadi untuk mendapatkan Wahyu Makuto Romo maka bagian badan yang
terolah adalah kepala.

Luk 25 artinya : 2 : Manunggaling Kawulo Gusti.
5 : Utusan.
Jadi luk 25 artinya manunggaling kawulo gusti, dhat diolah agar
menjadi utusan, dayanya : jika kita semedi maka para malaikat akan
turun dan beliaupun akan turun.

Luk 17 artinya : 1 : Manusia.
7 : Langit-langit
Jadi luk 17 artinya kontak dengan para leluhur dari lapisan-lapisan
langit.

Luk 12 artinya mengolah manusia dari sifat 12 apostle untuk menjadi
pengikut Kristus yang sejati (Podo Wenang), berjalan di jalan yang
lurus (12 sifat manusia yang seperti 12 apostle akan diluruskan)

Luk 5 mengolah manusia menjadi utusan yaitu menjadi manusia yang
relnya lurus di jalan Allah (moral, mental, watak, sifat, perilaku,
spiritual dan pembawaan yang terpuji).

Khodam adalah isi keris, bukan daya dari keris.
Tingkat dasar seseorang bisa mengetahui isi keris, syaratnya orang
tersebut sudah terbuka Shadiqul Wa'dnya (Atom yang tak pernah ingkar)
sehingga bisa mendapatkan keterangan yang sejelas-jelasnya.
Apabila orang-orang banyak mengetahui daya dari pusaka-pusaka maka
dikhawatirkan akan mengakibatkan pencurian pusaka-pusaka.

Pusaka-pusaka ada yang mempunyai hubungan gaib dengan suatu wilayah
tertentu, misalnya : Pusaka A hubungan gaibnya dengan gaib dari
Srandil.

Jika 2 pusaka dikatakan bertemu (pertemuan pusaka) maka itu bisa
berarti pertemuan :
1. Antar isi pusaka (daya pusaka).
2. Antar gaib-gaib yang ada hubungannya dengan pusaka-pusaka
tersebut.

Pusaka dan sesaji merupakan sarana untuk berdialog dengan Tuhan dan
berhubungan dengan leluhur.

Manusia harus memakai sarana (kecuali dalam keadaan terpaksa /
darurat) untuk menjaga jangan sampai manusia merasa seperti Tuhan
(manusia itu kuasa tetapi tidak maha kuasa).
Tanpa sarana pasti kodenya salib, orang digerakkan dalam cross
position.

Jangan sengaja mendatangkan leluhur (ilmu menghadirkan itu dilarang
agama) karena bisa ada jin / roh halus yang mengaku leluhur kita.
Leluhur hadir tanpa kita menghadirkan dengan sengaja adalah hak
Tuhan. Leluhur yang sudah di sisi Allah dikirim oleh Tuhan sebagai
malaikat untuk kita (dari leluhur kita sendiri).

Mengetahui daya pusaka jika kita sedang kontak :
1. Tulang iga sebelah kiri kita hidup artinya kita kontak dengan
Beliau perempuan.
2. Tulang iga sebelah kanan kita hidup artinya kita kontak dengan
Beliau laki-laki.

Kode-kode penglihatan :
- Segitiga : Bagian jantung diolah secara spritual.
- Roda : Cokro Manggilingan (perjalanan hidup manusia).
- Bintang Lima : Petunjuk Tuhan (Surat An Najm).

Ada pusaka yang scopenya Jagad karena pusaka tersebut mengolah Atman.
Pusaka itu mengolah manusia menjadi manusia An Naas sehingga manusia
itu bisa memancarkan Atman yang bisa menembus apapun sehingga bisa
mempengaruhi jagad. Daya dengan skope jagad keluar dari Cakra 7
(Cakra Mahkota). Daya dengan skope semesta keluar dari Cakra 10 dan
11 (Cakra-cakra Bahu Kiri dan Kanan).

Keris Majapahit umumnya tarikan vertikalnya tinggi. Ada pamor
Ratuning Keris dan Pendetaning Keris, kedudukannya lebih tinggi
Pendetaning Keris dari pada Ratuning Keris.

Pusaka dapat menunjuk surat dari al Qur'an atau al kitab dengan makna
dan bimbingan dimaksud untuk manusia.
Apabila pusaka di dalam dayanya menunjuk surat As Shaad, maka
pengolahannya ada pada jantung dan sudah pasti levelnya tinggi.
Karena dijantung terletak AKU sebagai zat Tuhan.

Pusaka putih :
- Pusaka putih licin disebut Panditone Pusaka.
- Pusaka putih kasar.

Pusaka tanpa pamor :
- Pusaka yang besinya hitam tidak ada pamornya dayanya adalah
kuasa / kekuasaan.
- Pusaka yang besinya putih tidak ada pamornya dayanya adalah
sifat putih.

Pusaka dengan besi kemerah-merahan / merah bata (Tosan Malik / Besi
Melik) biasanya untuk santet dan untuk pertempuran. Sarananya dengan
menggunakan serbuk besi. Pusaka ini bagus untuk bentengan, bisa
Tumpes Sak Turunan (Tumpas Satu Turunan).
Pusaka ini berdaya Olo Biso Becik Biso (Jahat bisa baik bisa) tanpa
perlu sambatan, tanpa pamor juga berdaya bagus.
Pusaka Wrani : Keris yang terdiri dari campuran besi dengan lumpur
yang bisa berakibat kulit gatal-gatal, dapat membuat kulit dan daging
dapat busuk, jika kena anginnya saja dapat berakibat kulit dan daging
buduk.

Pusaka dari bahan Meteor tarikan vertikalnya tinggi, dayanya
Hangliputing Jagad (meliputi dunia).

Pusaka pamor Tiban sifat vertikalnya tinggi sekali yaitu sifat Wahyu.

Pusaka-pusaka yang bisa menghidupkan / menggerakkan / mengudarakan
pusaka-pusaka lainnya :
- Keris Oumyang Majapahit.
- Keris Sangkelat.
- Keris Nogo Balik.

Pusaka pamor inti biasanya dayanya khusus (1 daya), tetapi ada juga
pusaka dengan pamor inti yang isinya 4 daya.
Pusaka dengan pamor inti ini harus diukup tiap-tiap Jumat Legi /
Kliwon supaya jika kita sedang dalam bahaya maka isi dari pusaka
tersebut (keluar seperti orang / manusia) akan masuk ke dalam badan
kita untuk membentengi kita dari bahaya (misalnya jika kita mau
diracun orang).Contoh pamor inti : pamor Gambar Sunyo.

Pusaka-pusaka yang sifatnya menetralisir dan bentengan harus sering-
sering diberi minyak wangi (melati dll) untuk membersihkan dari daya-
daya yang disedotnya.

Sebelum 4 Mpu dari Jawa Barat datang ke Jawa Timur, di Jawa Timur ada
Mpu Pitrang dan Mpu Gandring.
Selain dibuat ke 2 Mpu tadi keris-keris Majapahit dibuat oleh resi-
resi dimana keris buatan mereka pamornya tidak jelas.

Empu Keleng didalam membuat pusaka mempunyai ciri khas pada pamor
dengan gambar binatang.

Ornamen pada keris :
- Harimau : lambang kekuasaan.
- Harimau duduk : menjaga.
- Harimau berdiri : kuasa tetapi pasrah pada Allah.
- Burung Hong (Phoenix) : lambang rejeki.
- Padi : lambang kelurusan dan rejeki.
- Naga horizontal : daya pusaka masuk ke dalam tubuh manusia.
- Gajah adalah lambang jalan lurus (gajah jika berjalan selalu
lurus ke depan, tidak berbelok).
- Kuda laut adalah lambang menegakkan kelurusan (kuda laut selalu
berenang tegak, tidak rebah seperti ikan)
- Kalajengking / Scorpio adalah lambang bila ilmunya lurus maka
akan selamat tetapi bila tidak lurus maka akan buruk akibatnya
(jika kalajengking ekornya lurus tidak berbahaya, tetapi jika
ekornya melengkung / tidak lurus maka bisa menyengat / terkena
racun).

Empu Ki Kuwung didalam membuat pusaka mempunyai ciri khas memasukkan
sabda Beliau : Sopo Sing Kanggonan, Sesok Uripe Kan Raharjo (Siapa
ketempatan pusaka ini (pusaka Ki Kuwung) hidupnya akan sejahtera).
Cirinya : Kerisnya agak lebar dan di pejetannya ada ciri khasnya.

Orang yang masih senang dengan sifat duniawi disebut "Gandrung",
tetapi orang yang mempunyai sifat vertikal (keTuhanan) yang sangat
tinggi disebut "Gandring". Oleh karena itu pusaka Mpu Gandring sangat
ampuh.

Kayu Tumongo (Timoho) yang rupanya asli belang-belang dipakai untuk
warangka dan pegangan keris
yang tua, sifat vertikal tinggi.

Pusaka Kerajaan Kahuripan (Jawa Timur).

Pusaka kerajaan Kahuripan (Jawa Timur) ada 2 :
1. Pusaka Erlangga (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja
pribadi)
2. Pusaka Dewi Sekar Taji (Pusaka II / Pusaka kerajaan).

Pusaka Erlangga.
Adalah Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi.

Pusaka Dewi Sekar Taji.
Pusaka Dewi Sekar Taji luk 10 adalah pegangan wanita.
Sekar = Bunga. Ta = Tesing Gusti = Atom Allah.Ji = Aji.

Pusaka Kerajaan Pajajaran (Jawa Barat).

Pusaka kerajaan Pajajaran (Jawa Barat) ada 2 :
1. Pusaka Singa Putih (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka
raja pribadi)
2. Pusaka Manglar Mongo (Pusaka II / Pusaka kerajaan)

Pusaka Singa Putih.
Adalah Pusaka pegangan raja / pusaka raja pribadi.

Pusaka Manglarmongo.
Punya pengaruh di jantung, orang yang memegang pusaka ini harus putih.
Manglar : Mengembang / meluaskan sayap.
Mongo : singkatan dari Mo – Go – Bo – To – Ngo, yaitu mematikan hawa
nafsu / teguh dalam iman.
Manglar Mongo : Meluaskan sayap tetapi teguh dalam iman.
Gajah : Kelurusan.
Gajah Mongo : Lurus dalam iman (teguh).
Ada keris pamor Naga Manglar Mongo dan Ganesha Manglar Mongo.
Cakra mahkota (cakra VII) kalau disamakan dengan keris pamornya
Manglarmongo dengan gambaran burung garuda yang mengembangkan
sayapnya dengan lebar.
Maksudnya adalah : Mongo = cakra VII, Manglar = menjangkau dengan
luas. Daya yang skopenya Jagad keluar dari Cakra Mahkota.
Contohnya : Daya yang diolah oleh pusaka Manglar Mongo.
Daya yang skopenya Semesta tapi belum jagad keluar dari Cakra-Cakra
Bahu (Cakra 10 dan 11).
Contohnya : Daya yang diolah oleh pusaka Wahyu / Wali Songo untuk
menggerakkan Gaib-gaib kenegaraan se Indonesia.

Pusaka Kerajaan Majapahit (Jawa Timur).
Pusaka kerajaan Majapahit (Jawa Timur) ada 2 :
1. Pusaka Sangkelat (Pusaka I / Pusaka pegangan raja / pusaka raja
pribadi).
2. Pusaka Condong Campur (Pusaka II / Pusaka kerajaan).

Pusaka Sangkelat.
Sangkelat : Sang Komo Lati = Hayat hidup diucapkan jadi.
Sang = Sifat tinggi.
Komo = Hayat hidup.
Lati = Ucapan.
Sifatnya tidak ingin diungguli / diserang oleh pusaka-pusaka lainnya
(kedudukan-nya sangat tinggi : sifatnya diatas pamor pusaka lainnya.
(Zaman Majapahit) ).
Mpu Supo Sepuh adalah pembuat pusaka Sangkelat.
Pusaka Sangkelat adalah pusaka Raja Majapahit sejak Raja Raden Wijaya.
Dayanya semua daya dari pamor-pamor yang ada pada pusaka-pusaka baik
pamor inti maupun pamor campur ada di pusaka Sangkelat (pusakanya /
pegangan Raja).
Dalam riwayat pusaka Sangkelat pernah lepas dari rangkanya dan
bertarung diudara dengan pusaka lainnya yang menyerang. Prabu
Brawijaya tidak dapat menurunkan pusaka tersebut dari udara, maka
dipanggillah Mpu Supo untuk menurunkan pusaka tersebut. Mpu Supo
dengan menggunakan Pusaka Condong Campur akhirnya dapat menu-runkan
pusaka-pusaka yang sedang bertarung tersebut ke bawah.

Pusaka Condong Campur.
Condong campur maksudnya campur dengan aspirasi rakyat.
Istilahnya seluruh daya dari pusaka-pusaka menjadi campur.
Sifatnya menetralisir pusaka-pusaka lain yang berlawanan sehingga
tidak terjadi benturan-benturan / perang antar pusaka (Dibuat oleh
Mpu Supo). Condong Campur adalah pusaka untuk kewibawaan dalam
wilayah, berwibawa terhadap rakyat. Pusaka ini adalah pusaka zaman
Majapahit yaitu pusaka kerajaan / negara.

Pada zaman Islam pusaka raja adalah pusaka Nogo Sosro Sabuk Inten.
Sifatnya membentuk kejiwaan raja dan kesaktian.
Dibuat oleh Mpu Supo Gati (adik dari Mpu Supo Sepuh).
Nogo Sosro = Sejuta Nur Gaib.
Dalam Agama Budha daya pusaka Nogo Sosro ini sama dengan Sejuta Budha.

Pusaka Pengayom / Pelindung Nuswantara Pada Zaman Majapahit.

Pusaka pengayom / pelindung Nuswantara pada zaman Majapahit :
1. Pusaka Oumyang Majapahit.
2. Pusaka Sabdo Palon (SP).
Pasangan / Gandengan pusaka Oumyang Majapahit adalah pusaka Sabdo
Palon (SP). Pusaka Oumyang Majapahit tanpa pusaka Sabdo Palon (SP)
akan pincang.

Pusaka Oumyang Majapahit.
Oumyang = Yang Maha Tinggi.
= Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala kekuasaan dan kuasa
atas segala kekayaan. Enersi yang maha tinggi bersifat
keTuhanan.
Menurut Buku Keris, Pamor Oumyang Majapahit adalah pamor Pakar (orang
yang ahli / keahlian), diistilahkan : Sepiro musuhe kekes kabeh
(Sebanyak / sesakti apapun musuhnya kalah / habis semua).
Daya pusaka Oumyang Majapahit (dari pamor Pakar) :
1. Kuat angkat junjung drjad. Kuat junjung drjad :
- Kuat junjung orang dari kegelapan.
- Kuat junjung derajad orang.
- Kuat menyembuhkan keadaan yang sakit (perlu pusaka skope
jagad). Kuat angkat junjung berarti kuat angkat orang /
bangsa dari kegelapan. Sebelum dijunjung, orang / bangsa
harus diangkat dari kegelapan. Caranya dengan : Angleledo,
Bejane sing dipunduti candrane kahening siro
sedoyo. --> Ciri Satrio Piningit.
Angleledo = menyamarkan / menggoda.
Dipunduti = sepertinya diminta untuk memenuhi suatu
persyaratan agar hidupnya terangkat.
Semua kegelapan manusia bersumber dari Amarah (tetapi
Amarah ini banyak kawannya), jika kita bisa mengendalikan
Amarah maka akan bisa mengawali dan bisa mengakhiri
sehingga bisa menggarisbawahi cukup sampai disini (seperti
Aku - kembali kepada Tuhan).
2. Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak/sesakti apapun musuhnya
kalah/habis semua). Sesakti apapun musuhnya jika dihidupkan
Akunya tidak akan berdaya.
3. Ojo pisan-pisan siro kumawani,sing wani yen ora loro yo edan
(Jangan sekali-kali terlalu berani (anggap remeh), jika
berani akan sakit atau gila.
Isinya : Wanita (wadah suci) Lambang Isi Oumyang Majapahit :
Semuanya ada disitu (Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala
kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan).

Karena semuanya ada disitu maka Tuhan-Tuhan Kecil akan pergi, roh-roh
halus sesakti apapun tidak berani (seperti Lengkung Kusumo).
Tuhan kecil --> membuat nafsu menjadi dayanya --> daya mistik.
Surat yang ditunjuk :
1. Surat Adz Dzaariyaat (Angin yang mencerai-beraikan). --> Alif.
2. Surat Al Ghaasyiyah (Hari selubung malapetaka). --> Lam.
3. Surat An Fushshilat (Yang dijelaskan). --> Mim.
Ujian dari pusaka Oumyang Majapahit adalah membawakan sifat cinta
kasih (sifat pemurah, pengasih dan penyayang).
Pengaruh Oumyang Majapahit :
- Dilayani / diladeni orang-orang.
- Jika orang sedang bertapa didatangi pusaka ini maka dia harus
menghentikan tapanya (harus selesai).
Daya pada orang yang menyatu dengan Oumyang Majapahit :
1. Tidak ada yang tersembunyi.
2. Kata dari sana diucapkan maka akan seperti sajadah terbentang
(diberi selubung yang hanya orang itu yang bisa melepaskannya) jika
orangnya sudah keterlaluan. Oumyang Majapahit warangkanya harus
diberi selongsong emas (lambang kemuliaan).
Pusaka Oumyang Majapahit sifat dayanya adalah kuasa ilmu dan orang
diajak untuk marifat. Oumyang Majapahit adalah sumber elmu.
Sifat dayanya adalah kuasa ilmu dan mengajak orang untuk marifat. Dan
siapa yang berani menghunus pusaka ini maka harus berani untuk diajak
marifatullah dengan ilmu-ilmu gaib.
Bila seseorang yang masih menggunakan nafsunya maka dia tidak akan
kuat atau tidak tahan jika dia datang ke Tebet karena mau tidak mau
dia akan terolah dengan Pusaka Oumyang Majapahit.
Selama orang masih menganut ilmu yang sifatnya kesaktian atau yang
sifatnya mistik maka bila orang itu ke Tebet akan berakibat ilmu
tersebut akan Badar (hapus).
Bagi yang datang ke Tebet sadar atau tidak sadar akan ditempelkan
Condronya Beliau melalui Pusaka Oumyang Majapahitnya, oleh karena itu
jika kita dipernahake (dinasehati) oleh Bapak maka kita harus menurut
dan mengerjakan apa yang diminta.
Didalam pengolahan terhadap Pusaka Oumyang Majapahit maka akan
terdapat istilah : Yen Lakumu Lan Sowanmu Ketompo, Sak Penjaluke Ing
Roso Katekan, maksudnya adalah asalkan laku / amalanmu dan
kedatanganmu diterima maka bila melaksanakan suatu permohonan dengan
membatin di dalam hati, maka permohonannya akan sampai.
Rahasia dari Pusaka Oumyang Majapahit adalah dapat menghidupkan /
mengudarakan pusaka-pusaka yang lainnya.
Pusaka Oumyang Majapahit mengolah manusia untuk ditingkatkan
spiritualnya tingkat demi tingkat dilewatkan Jembatan Shiraathal
Mustaqiim sampai Alam Lahut yang menghasilkan daya Sastro Jendro Hayu
Ningrat Pangruwating Diyu artinya manusianya bisa mempunyai daya
Ngudari Benang Ruwet (menguraikan masalah).
Oumyang Majapahit itu pengolahannya pada Aku (Gaib Tuhan sendiri)
yaitu Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, Yang Awal dan Yang Akhir
(Dalam Al Kitab : Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang
Akhir, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan dan Aku akan datang
sebagai Manusia untuk menghakimi).
Juga mengolah manusia untuk dapat mempunyai daya Kun Fa Yakuun.
Karena pengolahannya pada Aku maka jika Oumyang Majapahit dihunus
akan berdaya untuk menghidupkan dan mematikan sesuatu, mengawali dan
mengakhiri sesuatu sehingga tidak boleh dihunus secara sembarangan
(diistilahkan : Kudu Ono Gawe / Kudu Entuk Gawe = Harus ada yang
dikerjakan).

Jadi bila terpaksa dihunus harus ditentukan tujuannya :
- Yen arep nguripke, nguripke opo / sopo.
- Yen arep mateni, mateni opo / sopo.
- Yen arep ngawali, ngawali opo.
- Yen arep ngakhiri, ngakhiri opo.
(Jika ingin menghidupkan, menghidupkan apa / siapa)
(Jika ingin mematikan, mematikan apa / siapa)
(Jika ingin mengawali, mengawali apa)
(Jika ingin mengakhiri, mengakhiri apa)
Daya Oumyang Majapahit adalah daya Surat Adz Dzaariyaat : Kuasa
Mukjizat.
Pengolahan Oumyang Majapahit untuk mendapatkan Enersi Yang Maha
Tinggi sehingga bisa melepaskan manusia dari lepetan-lepetan / dosa
dalam waktu singkat.
Pusaka Oumyang Majapahit mengolah Enersi Yang Maha Tinggi pada diri
manusia sehingga:
- Bisa mengetahui daya-daya yang akan turun dari langit.
- Mempunyai firasat yang tinggi.
- Manusia yang memegang pusaka tersebut dapat terkabul
permohonannya (Sak Penjaluke Ing Roso Katekan).

Pusaka Oumyang Majapahit mengolah pada :
1. Mematikan nafsu darah (Wahyu Sastro Jendro Hayu Ningrat
Pangruwating Diyu).
Gunanya untuk mengangkat / melepaskan dosa-dosa kita / orang
lain akibat perbuatan hidupnya / dosanya sendiri.
Untuk memberikan terang kepada orang yang terkena elmu tidak
bisa dengan daya ini.
2. Mendayagunakan Atom dari Energi Yang Maha Gaib.
Dayanya mengangkat / melepaskan / memberikan terang kepada
kita/orang lain dari elmunya sendiri maupun diserang orang lain.
Bila sudah berhasil mendayagunakan Atom dari Energi Yang Maha
Gaib maka dapat disebut Marifat dari Marifatullah.

Oumyang Majapahit mengolah seseorang untuk menjadi marifat,
mengolah cakra 13 dan orang diajak supaya bisa mencapai nol /
kosong baik itu materi, fisik maupun rohani lalu dilewatkan
Jembatan Shiraathal Mustaqiim.
Bila lulus diolah pusaka ini maka mengenai rezeki dan lainnya
akan bagaikan air mengalir di sungai Kautsar asal hidupnya
harus lurus bagaikan relnya Al Qur'an. Oumyang Majapahit adalah
kuasa ilmu-ilmu gaib, bisa mengudarakan pusaka-pusaka lain.

Riwayat dari pusaka Oumyang Majapahit :

Dibuat oleh seorang Empu yang mana setelah pusaka itu jadi, Empu
tersebut takut bilamana pusaka ini jatuh atau ketempatan pada orang
yang salah. Lalu oleh Empu tersebut pusaka ini dibuang ke laut dengan
harapan suatu saat akan ada orang yang benar-benar cocok dan sanggup
akan ketempatan pusaka ini.
Pada suatu ketika ada seseorang nelayan melihat seorang putri
berteriak minta tolong di laut, lantas oleh nelayan tersebut putri
itu ditolongnya. Namun begitu dipegang oleh nelayan, putri terbut
berubah menjadi sebuah keris.
Pusaka ini konon oleh Paku Buwono X dicari–cari dengan mengadakan
sayembara karena Beliau mengetahui mengenai kedahsyatan dan kehebatan
dari pusaka ini. Dalam sayembara itu dikatakan bahwa tidak hanya
pusaka tersebut yang akan dirawat oleh Beliau tetapi juga orang yang
menemukannya / menyimpannya akan diboyong ke keraton untuk dijadikan
abdi dalem keraton karena Beliau sendiri merasa tidak kuat untuk
ketempatan pusaka tersebut akibat gawatnya daya dari pusaka tersebut.
Tetapi nelayan yang mendapatkannya tidak datang bahkan dicari ke
desanya tidak ketemu, menghilang bersama pusaka tersebut.
Pusaka ini didapatkan oleh Bapak Parwoto ketika bersama-sama tentara
Indonesia di jaman Jepang memasuki kantor tentara Jepang yang sudah
ditinggalkan. Saat itu sebagaimana lazimnya masa peperangan semua
besi-besi yang ada dirampas oleh tentara pendudukan dan dikumpulkan
untuk keperluan perang dalam hal ini termasuk juga pusaka-pusaka. Di
dalam kantor tentara Jepang itu ada banyak pusaka hasil rampasan
tentara Jepang (salah satunya adalah Oumyang Majapahit) yang kemudian
dibagi-bagi di antara tentara Indonesia. Bapak Parwoto mendapatkan
pusaka Oumyang Majapahit tanpa mengetahui pusaka apa itu sebenarnya
(tidak memilih secara sengaja). Pusaka Oumyang Majapahit ini baru
dikenali ketika akan diberi warangka, dibawa ke toko pembuat warangka
dan dikenali oleh pemilik toko tersebut.

Pusaka Sabdo Palon (SP).
Sabdo = Sabda, ucapan.
Palon = Panutaning Ngaurip = Tuntunan Hidup.
Sabdo Palon = Sabdo Panutaning Ngaurip.
Noyo = Wajah.
Genggong = Langgeng.
Noyo Genggong = Langgeng Sifate.
Sabdo Palon Noyo Genggong = Sabdo Panutaning Ngaurip Langgeng Sifate.
= Tuntunan Hidup Yang Bersifat Langgeng.
Yang dimaksud dengan Sabdo Palon Noyo Genggong adalah Ajaran-Ajaran
Yang Tersirat Dalam Kitab Suci (Al Qur'an, Al Kitab dll).
Dahulu Ajaran ini dikumpulkan berupa sebuah buku yang ditulis oleh
Beliau Wali X.Yang datang bersamaan dengan datangnya pusaka SP : Anak-
Anak Kecil Bersayap.
Menurut buku keris, pamor pusaka SP adalah Pamor Ikar yang dayanya :
1. Wong Siji Biso Katon Sepuluh (Orang 1 bisa terlihat ada 10).
2. Biso Neka-ake Angin Prahoro (Bisa mendatangkan angin prahara).
3. Biso Anjagani Negoro (Bisa menjaga negara).
4. Sosok Kendit Mimang : Wong Sing Nduwe Karep Olo Bakal Bingung
(Bagaikan Kendit Mimang / Akar Mimang) : Orang yang berniat jahat
akan bingung sendi-ri).
Pusaka SP mengolah pada Cahaya Cinta Kasih, syaratnya orang harus
mati nafsu da-gingnya (Kristus menebus dosa manusia dengan darahnya).
Lambang Isinya : Dia datang tanpa diduga, dia pergi tanpa diketahui
(Aku datang bagaikan pencuri dalam kelengahanmu).
Surat yang ditunjuk :
1. Surat Al Qiyamah (Kebangkitan). --> Alif.
2. Surat Al Furqan (Pembeda). --> Lam.
3. Surat Al Fajr (Terbit Fajar). --> Mim.
Menurut buku keris, bila SP dihunus : Bakal Nekano Angin Prohoro,
Wong-wong Sing Nang Duwur Sing Ora Bener Bakal Tibo (Akan
mendatangkan Angin Prahara (Adz Dzaariyaat), orang-orang yang di atas
(para pemimpin) yang tidak benar akan berjatuhan).
Daya pusaka ini :
1. Bisa memisahkan yang bathil dan yang benar.
2. Bisa melepaskan orang dan yang bersifat bathil dari kegelapan
supaya menda-pat terang.
3. Wus Biso Wulang Wuruk (Bisa mengajar / memberi keterangan
tentang hal-hal yang Wingit (tentang gaib)).
Pemegang pusaka SP mempunyai daya :
- Bagaikan Kendit Mimang (Akar Mimang) : Orang yang berniat jahat
akan bingung sendiri (terkena daya Surat Al Furqon).
Akar Mimang adalah akar yang melingkar-lingkar, bisa untuk
menangkal daya negatif.
- Daya Salib Penyembuhan (Karunia Rohul Kudus Kuasa Menyembuhkan).

Pusaka ini mendatangkan cobaan dan ujian hidup yang berat (Aku akan
datang sebagai manusia. Jika Tuhan hidup mendekat kepada anda, maka
bukan kebahagiaan dan kemuliaan yang datang tetapi justru cobaan dan
ujian yang berat ).
Walaupun cobaan dan ujian dari pusaka SP berat tetapi pusaka ini
mendatangkan Keadilan dan untuk menyelesaikan suatu persoalan
(menggaris bawahi sampai disini saja).
Pusaka ini tidak mau diberi emas, cukup Kayu Tumongo / Timoho (Aku
tidak butuh emas, kalau sampai pusaka ini minta diberi selongsong
emas maka habislah orang-orang kaya yang mendapatkan kekayaannya
dengan tidak sah).
Kalau pusaka ini dipaksa masuk ke selongsong emas maka pusaka ini
akan keluar / naik dari warangkanya.
Umumnya Kayu Cendana, paling bagus di Kayu Gaharu tetapi berbahaya
untuk orang lain, cukup pegangan dan pendoknya saja, dayanya bagus.

Riwayat dari pusaka Sabdo Palon :
Tahun 1960 ada orang tua datang ke Pak Atmo menitipkan pusaka ini
dengan pesan bahwa isi dari pusaka ini ada di Jakarta / di Pak
Parwoto (Isinya datang) dan orangnya akan datang mengambil, lalu
orang tua itu pergi, dicari tidak ketemu (seperti menghilang).
Pusaka ini mendatangkan cobaan dan ujian hidup yang berat.
Tahun1967 ada cobaan dipundutnya putri kesayangan Beliau.
Tahun 1968 ada cobaan berat harta benda.
Tahun 1969 pusaka diambil oleh Pak Parwoto (Wadahnya dijemput).
Yang datang bersamaan dengan datangnya pusaka SP : Anak-Anak Kecil
Bersayap.
Tahun 1970 pada Malam Natal turun Cahaya Allah yang gambarannya
berupa Bunda Maria dan Yesus.
Pengertiannya adalah Bunda Maria = Wadah Suci & Yesus = Roh Kudus =
Roh Suci, berarti yang diterima Pak Parwoto hakekatnya adalah :
Sucikan wadah (badan) karena Roh Kudus akan masuk (akan memakai
wadah), dengan kata lain akan diolah untuk menerima Karunia Roh Kudus.
Berarti harus memelihara badan supaya selalu dalam kondisi siap
dipakai Tuhan sebagai wadah dengan cara :
- Merendahkan hati.
- Memelihara diri dari nafsu darah.
Tahun 2000 pusaka ini dengan pusaka Oumyang Majapahit keduanya
bersatu aktif dalam kenegaraan (bergerak minta diudarakan).

7.6 Perbedaan Antara Pusaka Oumyang Majapahit Dengan Pusaka Sabdo
Palon :

Pusaka Oumyang Majapahit :
1. Pamornya :
Pamor Pakar (orang yang ahli).
Diistilahkan : Sepiro musuhe kekes kabeh (Sebanyak / Sesakti
apapun musuh-nya habis semua).
2. Isinya :
Wanita (wadah suci).
3. Lambang Isinya :
Semuanya ada disitu (Yang Maha Kuasa : Kuasa atas segala
kekuasaan dan kuasa atas segala kekayaan).
4. Surat yang ditunjuk :
1. Surat Adz Dzaariyaat (Angin yang mencerai-beraikan).
2. Surat Al Ghaasyiyah (Hari selubung malapetaka).
3. Surat An Fushshilat (Yang dijelaskan).
5. Ujiannya :
Membawakan sifat cinta kasih (sifat pemurah, pengasih dan
penyayang).
6. Pengaruhnya :
- Dilayani / diladeni orang-orang.
- Jika orang sedang bertapa didatangi pusaka ini maka dia harus
menghentikan tapanya (harus selesai).
7. Pengolahannya :
- Mengolah manusia untuk ditingkatkan spiritualnya tingkat demi
tingkat dilewatkan Jembatan Shiraathal Mustaqiim sampai Alam
Lahut untuk mendapatkan Enersi Yang Maha Tinggi (Atom Yang
Maha Gaib --> Aku), sehingga punya daya Ngudari Benang Ruwet
(menyelesaikan masalah).
- Juga mengolah manusia untuk dapat mempunyai daya Kun Fa
Yakuun.
8. Dayanya :
Pemegang pusaka ini mempunyai daya :
1. Tidak ada yang tersembunyi.
2. Kata dari sana diucapkan maka akan seperti sajadah
terbentang (diberi selubung yang hanya orang itu yang bisa
melepaskannya) jika orangnya sudah keterlaluan.
9. Jika dihunus :
1. Kudu Ono Gawe / Kudu Entuk Gawe (Harus ada yang dikerjakan).
2. Siapa yang berani menghunus pusaka ini maka harus berani
untuk diajak ma'rifatullah dengan ilmu-ilmu gaib.
10. Warangkanya :
Pusaka ini warangkanya harus diberi selongsong emas (lambang
kemuliaan).

copy from DS by iwan_09

Hitungan Jawa untuk Perkawinan

Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7(senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu.

Masing-masing hari dan pasaran mempunyai ”neptu ”, yaitu ”nilai” dengan angkanya sendiri-sendiri sebagai berikut :

Nama hari = Neptu ( nilai )

1. Ahad = 5
2. Senen = 4
3. Selasa = 3
4. Rabu = 7
5. Kamis = 8
6. Jum’at = 6
7. Sabtu = 9

Nama Pasaran Neptu (nilai )

1. Legi = 5
2. Paing = 9
3. Pon = 7
4. Wage = 4
5. Kliwon = 8
Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan

Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan.

Misalnya :

Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1

Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.

Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:

Apabila sisa:

1 dan 4 : banyak celakanya
1 dan 5 :bisa
1 dan 6 : jauh sandang pangannya
1 dan 7 : banyak musuh
1 dan 8 : sengsara
1 dan 9 : menjadi perlindungan

2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya
2 dan 3 : salah seorang cepat wafat
2 dan 4 : banyak godanya
2 dan 5 : banyak celakanya
2 dan 6 : cepat kaya
2 dan 7 : anaknya banyak yang mati
2 dan 8 : dekat rejekinya
2 dan 9 : banyak rejekinya

3 dan 3 : melarat
3 dan 4 : banyak celakanya
3 dan 5 : cepat berpisah
3 dan 6 : mandapat kebahagiaan
3 dan 7 : banyak celakanya
3 dan 8 : salah seorang cepat wafat
3 dan 9 : banyak rejeki

4 dan 4 : sering sakit
4 dan 5 : banyak godanya
4 dan 6 : banyak rejekinya
4 dan 7 : melarat
4 dan 8 : banyak halangannya
4 dan 9 : salah seorang kalah

5 dan 5 : tulus kebahagiaannya
5 dan 6 : dekat rejekinya
5 dan 7 : tulus sandang pangannya
5 dan 8 : banyak bahayanya
5 dan 9 : dekat sandang pangannya

6 dan 6 : besar celakanya
6 dan 7 : rukun
6 dan 8 : banyak musuh
6 dan 9 : sengsara

7 dan 7 : dihukum oleh istrinya
7 dan 8 : celaka karena diri sendiri
7 dan 9 : tulus perkawinannya

8 dan 8 : dikasihi orang
8 dan 9 : banyak celakanya

9 dan 9 : liar rejekinya

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga, apabila masih sisa :

1 = berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati

2 = berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati

3 = berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati.

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :

1 = Getho, jarang anaknya,
2 = Gembi, banyak anak,
3 = Sri banyak rejeki,
4 = Punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :

Ahad dan Ahad, sering sakit
Ahad dan Senin, banyak sakit
Ahad dan Selasa, miskin
Ahad dan Rebo, selamat
Ahad dan Kamis, cekcok
Ahad dan Jumat, selama
Ahad dan Sabtu, miskin

Senen dan Senen, tidak baik
Senen dan Selasa, selamat
Senen dan Rebo, anaknya perempuan
Senen dan Kamis, disayangi
Senen dan Jumat, selamat
Senen dan Sabtu, direstui

Selasa dan Selasa, tidak baik
Selasa dan Rebo, kaya
Selasa dan Kamis, kaya
Selasa dan Jumat, bercerai
Selasa dan Sabtu, sering sakit

Rebo dan Rebo, tidak baik
Rebo dan Kamis, selamat
Rebo dan Jumat, selamat
Rebo dan Sabtu, baik

Kamis dan Kamis, selamat
Kamis dan Jumat, selamat
Kamis dan Sabtu, celaka

Jumat dan Jumat, miskin
Jumat dan Sabtu celaka

Sabtu dan Sabtu, tidak baik

Memilih Saat Ijab, Ijab kabul yang unik

Dalam perkawinan Dra. Pharmasi Endang Ontorini Udaya dengan Sutrisno Sukro di Sala, ayah penggantin putri Bpk. Samsuharya Udaya telah memilih saat ijab kabul secara unik, yaitu pada malam Ahad Legi (27 Mei 73) jam 2.30 pagi.

Ketetapan itu didasarkan saat lahirnya temanten putri. Segala waktunya berjalan baik, lancar dan selamat.

Mungkin hal tersebut suatu ajaran : kalau tidak memakai perhitungan, pakailah hari kelahiran untuk hal-hal yang penting pindah rumah dsb.

Hari yang membawa kelahirannya selamat, demikian pulalah untuk hal lain-lain dalam hidupnya.

HARI-HARI UNTUK MANTU DAN IJAB PENGANTIN

(baik buruknya bulan untuk mantu):

1. Bulan Jw. Suro : Bertengkar dan menemui kerusakan (jangan dipakai)

2. Bulan Jw. Sapar : kekurangan, banyak hutang (boleh dipakai)

3. Bulan Jw Mulud : lemah, mati salah seorang (jangan dipakai)

4. Bulan jw. Bakdamulud : diomongkan jelek (boleh dipakai)

5. Bulan Jw. Bakdajumadilawal : sering kehilangan, banyak musuh (boleh dipakai)

6. Bulan Jw. Jumadilakhir : kaya akan mas dan perak

7. Bulan Rejeb : banyak kawan selamat

8. Bulan Jw. Ruwah : selamat

9. Bulan puasa : banyak bencananya (jangan dipakai)

10. Bulan Jw. Syawal : sedikit rejekinya, banyak hutang (boleh dipakai)

11. Bulan Jw. Dulkaidah : kekurangan, sakit-sakitan, bertengkar dengan teman (jangan dipakai)

12. Bulan Jw. Besar : senang dan selamat

BULAN TANPA ANGGARA KASIH

Hari anggara kasih adalah selasa kliwon, disebut hari angker sebab hari itu adalah permulaan masa wuku. Menurut adat Jawa malamnya (senin malam menghadap) anggara kasih orang bersemedi, mengumpulkna kekuatan batin untuk kesaktian dan kejayaan. Siang harinya (selasa kliwon) memelihara, membersihkan pusaka wesi aji, empu mulai membikin keris dalam majemur wayang.

Bulan – bulan anggoro kasih tidak digunakan untuk mati, hajat-hajat lainnya dan apa saja yang diangggap penting.

Adapun bulan-bulan tanpa anggara kasih adalah:

1. dalam tahun Alib bulan 2 : Jumadilakhir dan besar
2. dalam tahun ehe bulanl 2 dan : jumadilakhir
3. dalam tahun jimawal bulan 2 : Suro dan rejeb
4. dalam tahun Je bulan 2 : Sapar
5. dalam tahun Dal bulan 2 : yaitu sapar dan puasa
6. dalam tahun Be bulan 2 : mulud dan syawan
7. dalam tahun wawu bulan 2 : Bakdomulud/syawal
8. dalam tahuin Jimakir bulan 2 : Jumadilawal dan Dulkaidkah

SAAT TATAL

Saat tatal dibawah ini untuk memilih waktu yang baik untuk mantu juga untuk pindah rumah, berpergian jauh dan memulai apa saja yang dianggap penting.

Kerentuan saat itu jatuh pada pasaran (tidak pada harinya ) :

1. pasaran legi : mulai jam 06.00 nasehet.mulai jam 08.24 Rejeki : mulai jam 25.36 rejeki mulai dri jam 10 48 selamat, mulai jam 13.12 pangkalan atau (halangan) mulai jam 15.36 pacak wesi

2. pasaran pahing : mulai jam 06.00 rejeki, jam 08.24 selamat, jam 10.48 pangkalan, jam 13.12 pacak wesi, jam 15.36 nasehat.

3. pasaran pon : mulai jam 06.00 selamat, jam 08.24 pangkalan, jam 10.48 pacak wesi, jam 13.12 nasehat, jam 15.36 rejeki

4. pasaran wage mulai jam 06.00 pangkalan, jam 08.24 pacak wesi, jam 13.12 nasehat jam 15.36 selamat.

5. pasaran kliwon, mulai jam 06.00 pacak wesi, jam 08.24 nasehat, jam 10.48 rejeki, jam 13-12 selamat jam 13.36 pangkalan.

HARI PASARAN UNTUK PERKAWINAN

Neptu dan hari pasaran dijumlah kemudian dikurangi/dibuang enam-enam apabila tersisa:

1 jatuh, mati, (tidak baik) asalnya bumi
2 jatuh, jodoh (baik) asalnya jodoh dengan langit
3 jatuh , selamat atau baik asalnya barat
4 jatuh, cerai atau tidak baik asalnya timur
5 jatuh, prihatin (tidak baik) asalnya selatan
6 jatuh, mati besan (tidak baik) asalnya utara


Dalam berdagang orang jawa mempunyai petungan (prediksi) khusus untuk mencapai sukses atau mendapatkan angsar (pengaruh nasib) yang baik, sehingga menjadikan rezekinya mudah. Diantaranya petungan tersebut sebagai berikut :

Dalam “kitab primbon” (pustaka kejawen) terdapat berbagai cara dan keyakinan turun-temurun yang harus dilakukan orang yang akan melakukan kegiatan usaha perdagangan. Untuk memulai suatu usaha perdagangan orang jawa perlu memilih hari baik, diyakini bahwa berawal dari hari baik perjalanan usahapun akan membuahkan hasil maksimal, terhindar dari kegagalan.

Menurut pakar ilmu kejawen abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta, Ki KRM TB Djoko MP Hamidjoyo BA bahwa berdasarkan realita supranatural, menyiasati kegagalan manusia dalam usaha perlu diperhatikan. Prediksi menurut primbon perlu diperhatikan meski tidak sepenuhnya diyakini. Menurut Kitab Tafsir Jawi, dina pitu pasaran lima masing-masing hari dan pasaran karakter baik. Jika hari dan pasaran tersebut menyatu, tidak secara otomatis menghasilkan karakter baik. Demikian juga dengan bulan suku, mangsa, tahun dan windu, masing-masing memiliki karakter baik kalau bertepatan dengan hari atau pasaran tertentu.

Golek dina becik (mencari hari yang baik) untuk memulai usaha dagang pada hakekatnya adalah mencari perpaduan hari, pasaran, tahun, windu dan mangsa yang menghasilkan penyatuan karakter baik. Misalnya pada hari rebo legi mangsa kasanga tahun jimakir windu adi merupakan penyatuan anasir waktu yang menghasilkan karakter baik.

Menurut Ki Djoko, suatu karya yang terjadi pada hari yang karakternya tidak baik, diperkirakakan karakter itu akan mengganggu usaha yang dilakukan. Akibatnya usaha dagangnya juga banyak kendala, bahkan mengalami kegagalan.

Aura pencemar tersebut dalam primbon disebut naas, sangar tahun, sangar sasi dan sangar dina. Sedangkan anasir pencemar tersebut dikenal sebagai naga dina, naga tahun dan sebagainya. Menurut Ki Djoko sampai kapan pun kebiasaan atau tradisi memilih dina becik (hari baik) seyogyanya dilakukan. Tentunya kalau tidak ingin berspekulasi dengan resiko kegagalan.

Setiap karya akan berhasil sesuai dengan kodrat, jika dilakukan dalam kondisi waktu yang netral dari pencemaran, sengkala maupun sukerta. Manusia diberi kesempatan oleh Tuhan untuk beriktiar menanggulangi sukerta dan sengkala dengan melakukan wiradat. Misalnya dengan ruwatan atau dengan ajian rajah kalacakra, sehingga kejadian buruk tidak menjadi kenyataan.

Orang yang akan membuka usaha pun dapat melakukan upaya sendiri pada malam hari sebelum memulai usaha, yaitu berdoa mendasari doa kepada Tuhan sambil mengucapkan mantera rajah kalacakra Salam, salam, salam Yamaraja jaramaya, yamarani niramaya, yasilapa palasiya, yamidora radomiya, yamidasa sadamiya, yadayuda dayudaya, yasilaca silacaya, yasihama mahasiya. Kemudian menutup dengan mantera Allah Ya Suci Ya Salam sebanyak 11 kali.

Untuk usaha perdagangan orang jawa yang masih percaya pada petung, akan menggunakannya baik untuk menentukan jenis barang maupun tempat berdagang dan sebagainya. Petung tersebut didasarkan weton (kelahiran dari yang bersangkutan)

Menurut Dosen Jurusan Sastra Daerah - Fakultas Sastra UNS Drs. Usman Arif Mpd, peluang merupakan filsafat kosmosentris bahwa manusia dan alam tidak dapat dipisahkan. Manusia merupakan bagian dari alam semesta sehingga geraknya tidak dapat lepas dari gerak alam, sebagaimana waktu dan arah mata angin.

Orang jawa mempunyai keyakinan bahwa saat dilahirkan manusia tidak sendirian karena disertai dengan segala perlengkapannya. Perlengkapan itu merupakan sarana untuk bekal hidup dikemudian hari, yaitu bakat dan jenis pekerjaan yang cocok. Di dalam ilmu kejawen kelengkapan itu dapat dicari dengan petung hari lahir, pasaran, jam, wuku tahun dan windu.

Menurut Usman petung sekedar klenik atau gugon tuhon melainkan merupakan hasil analisa dari orang-orang jawa pada masanya. Hasil analisa itu ditulis dalam bentuk primbon. Dengan petungan jawa, orang dapat membuat suatu analisa tentang anak yang baru lahir berdasarkan waktu kelahirannya. Misalnya anak akan berhasil jika menjadi wartawan, atau sukses jika menjadi pedagang.

Petung yang demikian itu juga digunakan di dalam dunia perdagangan. Orang jawa masih mempercayainya, akan menggunakan petung dengan cermat. Dari menentukan jenis dagangan waktu mulai berdagang diperhitungkan. Semua sudah ada ketentuannya berdasar waktu kelahiran yang bersangkutan.

Penerapan petung untuk usaha perdagangan akan menambah kemungkinan dan percaya diri untuk meraih sukses. Kepercayaan diri akan membuat lebih tepat dalam mengambil keputusan. Prediksi menurut petung di dalam perdagangan bukan hanya ada pada budaya orang jawa saja. Dalam budaya Cina misalnya, hingga kini perhitungan itu masih berperan besar, sekali pun pengusaha Cina itu sudah menjadi konglomerat.

Di Cina petung itu ada dalam Kitab Pek Ji atau Pak Che (delapan angka) yang juga berdasarkan kelahiran seseorang, yaitu tahun kelahiran memiliki nilai 2, bulan nilai 2, hari memiliki nilai 2 dan jam kelahiran nilai 2.

Meskipun orang lahir bersamaan waktu, rezeki yang diperoleh tidak sama karena yang satu menggunakan petung sedangkan yang lainnya tidak.

Banyak pula orang yang tidak mempercayai petung. Mereka menganggapnya klenik atau tahayul. Mereka berpendapat dengan rasionya dapat manipulasi alam. Anggapan demikian belum pas, meskipun manusia dapat merekayasa, alam ternyata akan berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri


Untuk perhitungan mendirikan / pindahan rumah

A. Pertama-tama yg diperhitungakan adalah Bulan Jawa, yaitu :

1. Bulan Sura = tidak baik
2. Bulan Sapar = tidak baik
3. Bulan Mulud (Rabingulawal) = tidak baik
4. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir) = baik
5. Bulan Jumadilawal = tidak baik
6. Bulan Jumadilakir = kurang baik
7. Bulan Rejeb = tidak baik
8. Bulan Ruwah (Sakban) = baik
9. Bulan Pasa (Ramelan) = tidak baik
10. Bulan Sawal = sangat tidak baik
11. Bulan Dulkaidah = cukup baik
12. Besar = sangat baik

Berdasarkan perhitungan diatas, bulan yg baik adalah : Bakdamulud, Ruwah, Dulkaidah, dan Besar.

B. Langkah kedua yaitu menghitung jumlah hari dan pasaran dari suami serta istri.

1. Suami = 29 Agustus 1973
- Rabu = 7
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 15
- Tahun Jawa = 29 Rejeb 1905 TAhun WAWU Windu ADI
- Tahun Hijriah = 30 Rajab 1393 H

2. Istri = 21 Desember 1976
- Selasa = 3
- Kliwon = 8
- Neptu (Total) = 11
- Tahun Jawa = 28 Besar 1908 Tahun EHE Windu KUNTARA
- Tahun Hijriah = 29 Dzulhijah 1396 H

Jumlah Neptu Suami + Istri = 15 + 11 = 36

C. Langkah ketiga, menghitung Pancasuda.

Jumlah ((Neptu suami + Neptu Istri + Hari Pindahan/Pendirian Rumah) : 5). Bila selisihnya 3, 2, atau 1 itu sangat baik. Cara ini disebut PANCASUDA.

PANCASUDA :
1. Sri = Rejeki Melimpah
2. Lungguh = Mendapat Derajat
3. Gedhong = Kaya Harta Benda
4. Lara = Sakit-Sakitan
5. Pati = Mati dalam arti Luas

Lalu mengurutkan angka hari pasaran mulai dari jumlah yang paling kecil yaitu (selasa (3) + wage (4) = 7), hingga sampai jumlah yang paling besar yaitu (Sabtu (9) + Pahing (9) = 18.

7 + 36 = 43 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
8 + 36 = 44 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
9 + 36 = 45 : 5 sisa 5 (yg habis dibagi 5 dianggap sisa 5) = Jelek Sekali
10 + 36 = 46 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
11 + 36 = 47 : 5 sisa 2 = Baik
12 + 36 = 48 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
13 + 36 = 49 : 5 sisa 4 = Tidak Baik
14 + 36 = 50 : 5 sisa 5 = Jelek Sekali
15 + 36 = 51 : 5 sisa 1 = Baik Sekali
16 + 36 = 52 : 5 sisa 2 = Baik
17 + 36 = 53 : 5 sisa 3 = Cukup Baik
18 + 36 = 54 : 5 sisa 4 = Tidak Baik

Dari paparan tersebut diketahui hari baik untuk mendirikan rumah tinggal, khusus bagi pasangan suami–istri yang hari-pasaran-lahir keduanya berjumlah 36 adalah :

Terbaik 1 :
a. hari-pasaran berjumlah 10 ( Selasa Pon, Jumat Wage dan Minggu Legi)
b. hari-pasaran berjumlah 15 (Rabu Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Pahing)

Terbaik 2 :
a. hari-pasaran berjumlah 11 (Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Wage dan Jumat legi)
b. hari-pasaran berjumlah 16 (Rabu Pahing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon)

Terbaik 3 :
a. hari-pasaran berjumlah 7 (Selasa Wage)
b. hari-pasaran berjumlah 12 (Senin Kliwon, Selasa Pahing, Rabu Legi, Kamis Wage dan Minggu Pon)
c. hari-pasaran berjumlah 17 (Kamis Pahing dan Sabtu Kliwon)

D. Selanjutnya pilih salah satu dari 21 hari baik yang berada dalam bulan Bulan Bakdamulud, Bulan Ruwah, Bulan Dulkaidah dan Bulan Besar,

yaitu:

1. Bulan Bakdamulud (Rabingulakir)
Bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah tinggal. Keluarga yang bersangkutan mendapat wahyu keberuntungan, apa yang diinginkan terlaksana, cita-citanya tercapai, selalu menang dalam menghadapi perkara, berhasil dalam bercocok-tanam, berkelimpahan emas dan uang, mendapat doa restu Nabi, dan lindungan dari Allah.
2. Bulan Ruwah (Sakban)
Bulan baik untuk mendirikan rumah tinggal. Rejeki melimpah dan halal, disegani, dihormati dan disenangi orang banyak, mendapat doa Rasul.
3. Bulan Dulkaidah
Cukup baik, dicintai anak istri, para orang tua, saudara, dan handaitaulan. Dalam hal bercocok-tanam lumayan hasilnya. Banyak rejeki dan cukup uang. Keadaan keluarga harmonis, tentram, damai dan mendapatkan doa dari Rasul.
4. Bulan Besar.
Baik, banyak mendapat rejeki, berkelimpahan harta-benda dan uang. Anggota keluarga yang berdiam di areal rumah-tinggalnya yang dibangun pada bulan Besar merasakan ketentraman lair batin, serta dihormati.

Terbaik 1 :
1. Selasa Pon,
2. Jumat Wage,
3. Minggu Legi,
4. Rabu Kliwon,
5. Kamis Pon,
6. Jumat Pahing,

Terbaik 2 :
7. Senin Pon,
8. Selasa Kliwon,
9. Rabu Wage,
10. Jumat legi,
11. Rabu Pahing,
12. Kamis Kliwon,
13. Sabtu Pon,

Terbaik 3 :
14. Selasa Wage,
15. Senin Kliwon,
16. Selasa Pahing,
17. Rabu Legi,
18. Kamis Wage,
19. Minggu Pon,
20. Kamis Pahing,
21. Sabtu Kliwon,

Contoh : Jum’at Pahing
- 20 April 2007
- 07 September 2007
- 21 Desember 2007

Demikian keterangannya, semoga bermanfa’at.
Untuk yang tidak tahu wetonnya, bisa dilihat disini

Tuesday, October 23, 2012

Syarat, Rukun dan Wajib Haji

A. Syarat Wajib Haji

Syarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sehingga dia diwajibkan untuk melaksanakan haji, dan barang siapa yang tidak memenuhi salah satu dari syarat-syarat tersebut, maka dia belum wajib menunaikan haji. Adapun syarat wajib haji adalah sebagai berikut :

1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Merdeka
5. Mampu

B. Rukun Haji

Yang dimaksud rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, dan jika tidak dikerjakan hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut :

1. Ihram
Ihram, yaitu pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat.

2. Wukuf
Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.

3. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

4. Sa'i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah.

5. Tahallul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan Sa'i.

6. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal.

C. Wajib Haji

Wajib Haji adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, jika salah satu dari wajib haji ini ditinggalkan, maka hajinya tetap sah, namun harus membayar dam (denda). Yang termasuk wajib haji adalah :

1. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram.

2. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina).

3. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.

4. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).

5. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).

6. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.

7. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.

5 HUKUM ISLAM (fardhu, sunnah, haram, makruh dan mubah)

Hukum islam ada lima yaitu : fardhu, sunnah, haram, makruh dan mubah.
Fardhu yaitu sesuatu yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat dosa (fardhu dan wajib itu maknanya sama kecuali pada bab haji). contoh : sholat fardhu, puasa ramadhan, dll
sunah: yaitu sesuatu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak apa-apa atau tidak berdosa  (sunah, mandub dan mustahab bermakna sama). contoh : sholat tahajjud, dhuha puasa sunnah dll
haram : yaitu apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan mendapat dosa. Contoh : mencuri, membunuh, berzina dll.
makruh : sesuatu yang apabila ditinggalkan mendapat pahala dan apabila dikerjakan tidak apa-apa atau tidak berdosa. contoh : makan sesuatu yang berbau, merokok dll,
Mubah yaitu sesuatu yang apbila dikerjakan maupun ditinggalakan tidak apa-apa. contoh : makan, minum dll
fardhu dibagi menjadi dua :
1. fardhu ‘ain yaitu kewajiban terhadap setiap orang mukalaf seperti sholat 5 waktu, atau wajib dikerjakan individu.
2. fardhu kifayah :  yaitu kewajiban terhadap semua orang mukalaf tetapi bila sebagian orang sudah mengerjakannya maka gugur sudah kewajiban semua orang seperti sholat jenazah.
mukallaf yaitu orang yang sudah baligh dan berakal.
sumber mabadil fiqhiyyah.